Lihat ke Halaman Asli

Wempie fauzi

Bekas guru

Airlangga Hartarto dan Kerjasama Indonesia dengan Korea

Diperbarui: 1 Agustus 2023   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ekon.go.id

Kompleksitas situasi global meniscayakan langkah progresif dan berorientasi masa depan. Dinamika poltik wilayah Indo Pasific menjadi salah satu contoh betapa relasi antara satu negara dan. Negara lain baik bilateral maupun multilateral menjadi isu yang sangat strategis sekaligus junci dalam menghadapi berbagai tantangan global yang tak semakin mudah. Dalam ruang lingkup cara pandang itulah lndonesia dan Korea Selatan menjalin kerjasama dalam ikatan Mitra Strategis Khusus yang semakin kuat dan memberikan kontribusi positif bagi kedua negara.

Isu tersebut menjadi tema yang disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto  saat memberi sambutan secara virtual dalam forum bisnis  memperingati 50 Tahun Hubungan Indonesia-Korea dengan tema "Kemitraan Emas - Menyusun Langkah-Langkah Lanjutan untuk Peningkatan Kerja Sama Perdagangan dan Industri antara Indonesia dan Korea melalui Implementasi RCEP dan IK-CEPA" diadakan di Seoul Dragon City, Seoul, Republik Korea, pekan lalu.


Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyampaikan sambutannya secara virtual mengatakan, dalam upaya meningkatkan kerja sama perdagangan dan industri dengan  menggarisbawahi peran Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).Menurut Asian Development Bank, RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) diperkirakan akan meningkatkan pendapatan ekonomi anggota sebesar 0,6% pada tahun 2030, menambahkan pendapatan sebesar USD 245 miliar, dan menciptakan 2,8 juta lapangan kerja bagi negara peserta. Keuntungan penting dari RCEP adalah kemajuan rantai pasok regional, yang mendorong konektivitas dan perdagangan antar negara peserta.

Perjanjian ini juga menandai momen penting bagi ASEAN, karena berhasil mengajak negara-negara ekonomi yang beragam, termasuk China dan Jepang, dalam perjanjian perdagangan. Dengan mempertahankan "ASEAN centrality", RCEP memperkuat integrasi ekonomi di Asia Timur dan memperkuat hubungan yang lebih kuat di antara negara-negara tetangga.

Indonesia juga mengapresiasi dukungan Republik Korea dalam kepemimpinan ASEAN 2023 dan berkolaborasi dalam pembentukan RCEP Support Unit (RSU) di Sekretariat ASEAN di Jakarta. IK-CEPA (Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement) juga menjadi terobosan penting yang membuka peluang ekspor bagi Indonesia ke pasar Korea Selatan dengan penghapusan tarif bea masuk pada lebih dari 11.000 pos tarif.

IK-CEPA juga mendorong kerja sama dalam sektor jasa dan meningkatkan investasi dari Korea ke Indonesia, khususnya di sektor-sektor strategis seperti otomotif, logam, kimia, dan energi terbarukan. Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik untuk Kemakmuran (IPEF) juga ditegaskan sebagai upaya bersama 14 negara, termasuk Indonesia dan Korea, untuk mendorong kemakmuran dan keberlanjutan melalui perdagangan, rantai pasok, ekonomi bersih, dan ekonomi yang adil.

Menteri Airlangga menegaskan komitmen Indonesia dan Korea Selatan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan mencari kemakmuran bersama. Pada peringatan 50 Tahun Hubungan Indonesia-Korea, dia mengajak semua pihak untuk menghadapi tantangan bersama, mencari harmoni, dan mencapai kemajuan di Kawasan Indo-Pasifik. Dia percaya bahwa kemitraan ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi kedua negara dan kawasan secara luas."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline