Pada Tahun 2023 ini Indonesia kembali secara bergilir untuk keempat kalinya menjabat keketuaan ASEAN sekaligus menjadi pelaksana KTT yang akan berlangsung pada 10-11 Mei 2023 ini . Jabatan yang secara langsung juga memberi previlege untuk menentukan isu-isu yang hendak dibicarakan dalam lingkup organisasi yang diisi oleh 10 negara anggota tersebut.
Sejak menerima estafeta kepemimpinan tersebut dari Kamboja tahun lalu, Indonesia sudah menetapkan sejumlah agenda yang akan dibicarakan dan diharapkan menjadi legacy untuk membuat negara se kawasan lebih terintegrasi. "Kita sudah menetapkan tema dan visi keketuaan yakni ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, yang berpusat pada ide menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Tema "Epicentrum of Growth" itu sendiri dalam rinciannya dibagi dalam tiga aspek sebagai elemen utama yaitu pengembangan ketahanan kawasan, penguatan faktor pendorong (key drivers), serta implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific. Semuanya bukan pilihan asal jadi melainkan karena latar belakang serta modalitas yang dimiliki cukup memadai dalam mendukung postur dan pertumbuhan ekonomi kawasan seperti, populasi usia produktif yang cukup tinggi, trend konsissten dalam peningkatan pendapatan per kapita dan berbagai perjanjian dagang dengan sejumlah mitra utama sebagai jaminan dalam mendapat akses pasar bagi kebutuhan dunia usaha.
Agar semua hal itu bisa tercapai, satu faktor kunci yang harus dimiliki adalah konektifitas di sesama anggota ASEAN sendiri yang itu bisa diakselerasi melalui digitalisasi serta peningkatan infrastruktur kawsasan. Karena konetktifitas adalah aspek sangat penting dalam menjaga kelancaran aktifitas ekonomi, utamanya untuk mobilitas barang, jasa dan masyarakat sebagai urat nadi dalam mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.
Tema-tema itulah yang dimatangkan Indonesia dalam Pertemuan Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council/AECC) ke-22 di Jakarta pada 6--7 Mei 2023 di Jakarta sebelum dibawa ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 yang akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 9--11 Mei 2023 mendatang.
Dari pertemuan di Jakarta tersebut, Indonesia menargetkan lahirnya kesepakatan Kepala Negara untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/ EV) di ASEAN. Selain juga adanya dorongan agar para Kepala Negarameningkatkan integrasi dan daya saing kawasan melalui keterhubungan sistem pembayaran QRIS antarnegara anggota ASEAN. Selain juga dibahas isu penting terkait trend ekonomi global yang perlu diselaraskan untuk dibahasa pada level kawasan. "Indonesia mendorong optimisme kawasan, menjembatani digital divide, serta memposisikan isu keberlanjutan dalam pertumbuhan ekonomi," tutup Menko Airlangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H