Pemerintah telah menetapkan sektor UMKM sebagai tulang punggung gerak ekonomi Indonesia. Sumbangan tidak kurang dari 61,07 persen dari total PDB nasional menjadi bukti bahwa usaha ini harus dipelihara dan dikembangkan. Bentuk dan upaya yang telah dilakukan pemerintah adalah mendorong sektor ini untuk terus berekspansi dan berpartisipasi dalam ekosisten ekonomi digital. Langkah yang diambil adalah dengan memperkuat dua ekosistem sekaligus yakni UMKM dan e-Commerce. Tak cuma itu, penguatan juga diberikan lewat peningkatan dukungan pembiayaan serta akses pasar melalui berbagai program, di antaranya Program Bangga Buatan Indonesia, e-katalog LKPP, dan QRIS.
Sementara dari sisi sumber daya manusia atau pelaku. Pemerintah memberi peluang besar kepada generasi muda kalangan perguruan tinggi sebagai penggerak terbesar. Karena dari kalangan kampus dan perguruan tinggi ini diharapkan kemampuan yang dimiliki tak cuma soal teori namun juga praktek, namun juga memadukan ilmu dan kemampuan untuk membaca kesempatan berusaha, sehingga jumlah wirausaha yang lahir dari perguruan tinggi semakin meningkat.
"Bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha, Pemerintah telah menyiapkan berbagai skema pembiayaan yang terintegrasi. Bagi pengusaha pemula yang baru merintis usaha mikro dan kecil, ada beberapa program lain seperti KUR Super Mikro, KUR Reguler, dan pembiayaan dengan kredit komersial," kata Menko Airlangga Hartarto saat memberi kata pengantar secara daring dalam seminar Seminar Nasional yang bertajuk "Make a Great Business with Innovation and Enterpreneurship", di Semarang Jumat (1/7/2022) .
Semua yang telah dirancang pemerintah tersebut bisa mewujudkan untuk kolaborasi Lebih lanjut antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam mendukung program inklusi keuangan. "Saya berharap Universitas juga dapat meningkatkan perannya tidak hanya untuk tempat pembelajaran, tetapi juga mendorong literasi keuangan kepada para mahasiswa yang tentunya juga akan menjadi bekal untuk berwirausaha," lanjut Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Selain itu, Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Pemerintah telah berkomitmen mendukung para generasi muda untuk mengembangkan diri melalui berbagai program keterampilan. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung penduduk usia produktif yang mencapai lebih dari 191 juta orang dan mayoritas merupakan Generasi Z dan Generasi Milenial. Generasi saat ini diharapkan dapat mengoptimalkan berbagai peluang digitalisasi di berbagai sektor. Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan memberikan kontribusi senilai Rp4.434 triliun kepada PDB di tahun 2030. Semua itu adalah peluang besar bagi ekonomi Indonesia yang perlu dimanfaatkan untuk mengakselerasi jumlah wirausaha di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H