Lihat ke Halaman Asli

Wempie fauzi

Bekas guru

Airlangga Hartarto dan Eksekusi Proyek Nongsa Digital Park Batam

Diperbarui: 6 Juni 2022   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@airlangga_hrt

 
Indonesia dan Singapura terus memperkuat kerjasama bilateral kedua negara dalam bentuk pelaksanaan sejumlah proyek di Batam, Kepulauan Riau. 

Kebijakan tersebut tidak lepas dari posisi bertetangga yang dimiliki kedua negara serta potensi ekonomi yang bisa dimanfaatkan secara lebih maksimal mengingat Singapura punya banyak modal untuk ditanam di daerah yang secara geografis berbatasan langsung dengan provinsi ini.

Salah satu sektor yang telah  mendapat pelonggaran secara penuh antara lain bidang pariwisata yang  menbuat mobilisasi orang dari dan ke Singapura telah mulai bergeliat kembali. 

Situasi itu terjadi setelah berlangsungnya Leaders Retreat Indonesia-Singapura pada 25 Januaari lalu yang menelurkan sejumlah  kesepakatan. 

Beberapa diantaranya andalah pemberian fasilitas perjalanan bebas wisata bebas karantina antara Batam-Bintan-Singapuran oleh Indonesia dan Skema Vaccinate Travel Lanes (VTL) by Sea oleh pihak Singapura dengan memberi akomdodasi perjalanan dengan kapal ferry untuk pemudik di tiga kawasan yakni, Lagoi, Bintan serta Nongsa untuk Batam.

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Setelah kesepakatan tersebut berjalan, sejumlah proyek lain yang tak kalah pentingnya juga terus didiskusikan dan dieksekusi. 

Salah satu proyek strategis yang telah mendapat bentuk untuk dikerjasamakan antara lain adalah pengembangan data Center di Nongsa Digital Park (NDP).  Rencananya, proyek NDP untuk pengembangan data center ini akan memulai pengembangan pada tahap I pada bulan depan dan beroperasi pada April tahun 2023 nanti. 

Lahan untuk itu telah tersedia seiring infrastruktur pendudukung lain seperti kapasitas listrik juga sudah tersedia secara penuh. NDP sendiri akan terkoneksi dengan 13 sistem kabel bawah laut bersama tujuh landing station yang menghubungkan Batam dengan Jakarta, Singapura, Malaysia dan Pantai Barat Amerika.

Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut, penguatan lain dari proyek yang masuk dalan PSN (Proyek Strategis Nasional) itu adalah, pengembangan dan peningkatan kerjasama energi kedua negara. Bentuknya antara lain  penandantangan MOU Kerjasama Energi dalam wadah kerangka kelembagaan. Dimana Singapura berencana akan mengimpor 4 GW listrik rendah karbon yang dihasilkan dari PLTS Batam.

"Kami berusaha untuk mengakomodasi minat yang meningkat dalam investasi pembangkit listrik tenaga surya di wilayah BBK dan berharap dapat bekerja sama lebih lanjut dengan Singapura untuk memfasilitasi proyek pengembangan sumber daya energi bersih dan terbarukan," kata Menko Airlangga usai bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintahan  negeri itu antara lain Menteri Perdagangan dan Industri  H.E. Mr Gan Kim Yong, Menteri Komunikasi dan Informatika  H.E. Mrs Josephine Teo, dan Menteri Transportasi  H.E. Mr S. Iswaran beberapa waktu lalu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline