Lihat ke Halaman Asli

Belajar Mandiri

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Indonesia Negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah baik itu di darat, di laut, maupun di udara. Terdengar sangat hebat sekali, namun kenyataanya tak sehebat itu. Ternyata Indonesia yang sangat kita cintai ini belum sehebat yang terdengar di atas. Dengan kekayaan sumber daya alam ini mengapa masih banyak rakyat Indonesia yang miskin. Seharusnya dengan kekayaan yang kita miliki kita hidup makmur. Kenapa hal ini bisa terjadi? Mungkinkah Indonesia terkena kutukan miskin tujuh turunan? Jawabanya tentu bukan itu, ternyata penyebabnya hanyalah karena Indonesia belum mandiri. Mandiri yang dimaksudkan di sini adalah mandiri dalam mengolah dan mengembangkan sumber daya alam yang melimpah ruah tersebut.
Selama ini Indonesia terlalu bergantung pada pihak asing dalam segala hal termasuk mengolah sumber daya alam sehingga tidak pernah mendapatkan 100 % hasil dari kekayaan sendiri. Malahan hanya mendapatkan prosentase yang lebih sedikit dari Negara lain padahal sumber daya milik Indonesia. Sudah saatnya Indonesia mandiri dalam mengolah kekayaan Negara.
Sebelum memandirikan Indonesia tentu kita sebagai rakyatnya harus memandirikan diri kita terlebih dahulu. Sudahkah kita ini mandiri? Dari hal – hal kecil saja, misalnya untuk pelajar saat ujian mengerjakan tugas dan ujian dengan mandiri tidak bertanya kepada teman. Tentu hal yang hampir jarang sekali terjadi. Ternyata sangat sulit sekali untuk menjadi seorang yang mandiri. Apabila dari kecil saja kita sudah tidak bisa mandiri bagaimana bisa kita terlepas dari jeratan pihak asing.
Sudah saatnya kita bangkit dan berjuang untuk memajukan bangsa Indonesia dengan belajar untuk mandiri sejak dini agar di masa selanjutnya tidak bergantung pada Negara lain. Bahkan kalau bisa Negara lain yang akan bergantung kepada kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline