Blockchain adalah teknologi yang semakin populer di kalangan pengguna internet karena kemampuannya dalam menyimpan data secara aman dan terdesentralisasi. Dalam penggunaannya, Blockchain dianggap memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena menggunakan sistem enkripsi yang kuat dan teknologi yang terdesentralisasi. Namun, keamanan blockchain dapat menjadi rentan terhadap serangan cyber jika tidak dijaga dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memahami konsep keamanan cyber dalam blockchain.
Keamanan Blockchain
Sebelum membahas mengenai keamanan cyber dalam blockchain, kita perlu memahami konsep keamanan blockchain terlebih dahulu. Blockchain adalah sistem penyimpanan data terdesentralisasi yang menggunakan teknologi enkripsi yang kuat untuk melindungi data dari penggunaan yang tidak sah atau modifikasi yang tidak sah. Selain itu, setiap transaksi dalam blockchain harus divalidasi oleh pengguna yang tergabung dalam jaringan, sehingga transaksi yang terjadi di dalam blockchain sangat sulit untuk dimanipulasi.
Blockchain juga memiliki fitur transparansi dan ketidakubahannya, artinya data yang sudah tercatat dalam blockchain tidak bisa diubah atau dihapus tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari seluruh pengguna yang tergabung dalam jaringan. Oleh karena itu, blockchain dianggap sebagai teknologi yang aman dan terpercaya.
Ancaman Keamanan Cyber Dalam Blockchain
Meskipun blockchain dianggap sebagai teknologi yang aman dan terpercaya, namun keamanannya dapat menjadi rentan terhadap serangan cyber jika tidak dijaga dengan baik. Berikut ini adalah beberapa ancaman keamanan cyber yang mungkin terjadi dalam blockchain:
1. Serangan 51%
Serangan 51% adalah serangan di mana seseorang atau sekelompok orang memiliki lebih dari 50% kekuatan jaringan blockchain dan dapat mengontrol transaksi yang masuk dan keluar dari blockchain. Hal ini dapat membuat keamanan blockchain menjadi terancam dan data yang tersimpan dalam blockchain menjadi tidak aman.
2. Serangan DDoS