gambar : http://www.pontianakpost.com/keywords/indra-noviansyah
Plastik merupakan bahan pembungkus populer dipakai oleh masyarakat di bandingkan dengan kertas atau yang lainnya. Hal itu di karenakan plastik memiliki tekstur yang lebih kuat dan lebih mudah untuk di bentuk. Selain itu, plastik lebih ekonomis di bandingkan dengan kertas. Oleh karena itu, meskipun plastik dapat berdampak bagi lingkungan dan kesehatan, penggunaan plastik sebagai media pembungkus terus meningkat, itulah sebabnya banyak orang yang tertarik untuk menggeluti bisnis limbah pada umumnya dan bisnis penggilingan limbah plastik pada khususnya.
Bisnis sampah ternyata sangat menggiurkan. Indra Noviansyah adalah contohnya. Pengusaha muda yang akrab di panggil Novint ini masih berusia 24 tahun dan lulusan Fakultas Ekonomi Untan serta masih lajang. Dia telah mampu mengekspor sampah ke sejumlah Negara, salah satunya adalah Cina.
Sampah yang di kelola Novint ini adalah sampah jenis plastik, seperti botol plastik, tutup plastik dan gelas plastik bekas minuman mineral. “ Sampah seperti botol air mineral, gelas air mineral, botol oli, ember dan lain-lain kerap dibuang begitu saja. Selain merusak pemandangan, sampah-sampah tersebut kerap menyebabkan problem lingkungan “, ucap Novint. Karena itu, usaha ekspor sampah ini menurut Indra tidak hanya sekadar mendapatkan keuntungan secara ekonomi, tetapi juga berdampak pada sisi lingkungan. “ Sampah kan sering jadi problem di banyak tempat? Padahal kalau kita kelola ini bisa jadi uang “, katanya.
Dia memulai usaha di Jakarta dalam suatu konsorsium bersama sejumlah rekannya. Awalnya saya belajar dari kawan saya di Jakarta, katanya seperti dilansirPontianak Post. Setelah cukup berhasil di Jakarta, Novint membuka usaha serupa di Pontianak. Dia mencari sejumlah lokasi untuk proses penggilingan. Setelah mencari di beberapa tempat akhirnya dia mendapatkan satu lokasi di Teuku Umar. Kebetulan di sini sekaligus penampungan sampah.
Di lokasi ini Indra menempatkan satu alat besar bernama “ Plastic crusher “ untuk menggiling sampah itu. Alat yang terbuat dari besi itu memiliki harga ratusan juta dan langsung didatangkan menggunakan kapal laut dari Jakarta. Alat itu memang belum diproduksi di Pontianak. Karena berat, alatnya harus dibawa menggunakan kapal.
Penggilingan sampah plastik merupakan siklus yang penting dalam bisnis daur ulang secara keseluruhan karena hampir mencapai tahapan akhir dari siklus daur ulang, proses tersebut sebagai jembatan agar sampah plastik tersebut menjadi lebih bermanfaat,para penggiling sampah plastik mengumpulkan sampah yang berupa gelas,dan botol dan lembaran plastik dari para pemulung atau mencarinya sendiri,sampah digiling menjadi cacahan plastik,kemudian hasilnya dijual ke pabrik plastik, dan diolah menjadi plastic.
Agar bisa tetap mendapatkan sampah, Indra punya cara alternatif, yakni dengan konsep bank sampah. Indra menempatkan sejumlah tong sampah di gang-gang di Pontianak. Tong itu khusus untuk mengumpulkan sampah berbahan plastik. Nanti setelah terkumpul Indra akan membelinya dari para warga. Selain itu dia merangkul siswa-siswa sekolah. Indra menempatkan tong sampah itu di sekolah-sekolah. Para siswa yang dikoordinir pengurus OSIS bertugas mengumpulkan sampah - sampah plastik. Setelah terkumpul Indra akan mengambilnya dan membayarnya.
Usaha Indra ini ternyata mendapatkan perhatian dari pemerintah Brunei Darussalam. Beberapa waktu lalu, saat mengikuti delegasi Asean - China Entrepeneurs di Brunei Darussalam, Indra sempat mempresentasikan usaha ini. Semua delegasi presentasi berbagai persoalan. Kami hanya presentasi soal sampah ini. Ternyata tanggapannya positif, katanya. Pemerintah Brunei bahkan tertarik untuk mengembangkan usaha ini di negara itu. Indra diminta untuk menjadi operatornya.
Dengan membaca dan menulis artikel ini, saya mendapat inspirasi dan motivasi yang sangat besar untuk menjadi orang yang bisa berguna untuk diri sendiri dan orang lain bahkan lingkungan sekitar. Sebenarnya jika semua orang memiki pola pikir yang sama seperti Indra Noviansyah, maka, pencemaran lingkungan yang di sebabkan oleh plastik dapat minimalisir. Welly Yusup
Sumber :
http://www.pontianakpost.com/keywords/indra-noviansyah
http://www.eciputra.com/berita-3730-indra-noviansyah-pengusaha-muda-yang-sukses-ekspor-sampah.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H