Lihat ke Halaman Asli

Kebenaran yang "Tidak Mungkin"

Diperbarui: 25 Juli 2015   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sebuah daerah yang hampir tidak pernah terdengar di antara 30 lebih Proponsi di Indonesia. Provinsi bengkulu hampir merupakan Propinsi tertinggal di bahian barat Indonesia. Dari mulai berdiri hingga sekarang tidak banyak pembangunan yang mampu mengubah Bengkulu menjadi lebih maju.

Bengkulu tetap menjadi satu Kota Kecil dengan fasilitas yang terbatas. Dari sudut-sudut kota kecil dan dari pinggir-pinggir desa di Propinsi bengkulu puluhan ribu masyarakat berlomba mencari nafkah sebagai petani di kebun, sawah dan ladang. Iya, sebagian besar penduduk Bengkulu berprofesi sebagai petani. 

Memang sebagian besar sumber pendapatan daerah dari Propinsi bengkulu adalah dari hasil sumber daya alam, berupa : kopi, beras, karet, kelapa sawit, dll. 

Sebagian lagi dari mata pencarian masyrakat Bengkulu ada Pegawai Negeri Sipil. Hebagaian kecil saja yang berprofesi sebagai karyawan swasta dan pengusaha. Saya tidak akan membahas mengenai profesi sebagai petani dan atau pekerja swasta. Saya akan menceritakan mengenai pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sangat diidamkan oleh masyarakat Bengkulu.

Saya tidak berlebihan mengatakan PNS merupakan pekerjaan yang sangat diidamkan masyatakat bengkulu. Betapa tidak untuk dapat menjadi PNS masyarakat Bengkulu rela membayar ratusan juta. 

Dan ada sesuatu yang sangat aneh di bengkulu dan saya menyebutnya kebenaran yang tidak mungkin. Kenapa saya sebut kebenaran yang tidak mungkin? oke lanjut. Beberapa waktu berhasil lolos tes masuk PNS yang sebelumnya saya ikuti dengan niat hanya untuk coba-coba dan ternyata saya lolos.

Sebagai alumnus salah satu Universitas yang cukup mempunyai nama di Indonesia. Ditambah lagi saya sudah mempunyai pengalman bekerja di perushaan nasional di jakarta. Saya tidak begitu heran dengan hasil saya lolos PNS, hal yang biasa menurut saya.

Namun ada hal yang tidak biasa, setiap orang yang bertanya apakah saya juga membayar seperti kebanyakan orang untuk lolos PNS dan saya menjawab sesuai kenyataan bahwa saya lolos dengan murni tanpa sepeser uang pun. Dan ternyata hampir semua ora g tidak percaya. Semuanya malah menganggap saya membayar seperti kebanyakan orang. Ini terjadi kepada setiap oarang yang saya temui, komentar mereka tetap sama, saya lolos PNS dengan membayar. Betapapun saya jelaskan mereke tetap tidak percaya, padahal saya sudah berikan contoh lain teman-teman saya yang juga lolos dengan tanpa membayar. Tetapi tetap saja mereka tidak percaya, loloas PNS tanpa membayar bagi mereka bak kebeneran yang tidak mungkin.

Saya tidak maslah dengan komentar orang kepada saya. Tetapi saya sedih dengam streotif dan persepsi yang sudah melekat di benak masyarakat bengkulu mengenai untuk menjadi PNS harus membayar ratusan juta. Belum lagi anggapan masyrakat di sini mengenai profesi sebagai PNS yang dilekatka  dengan anggapan orang yang sukses. Persepsi-persepsi seperti inilah yang membuat orang berlomba-lomba untuk menjadi PNS dan berlomba-lomba menyiapkan uang ratusan juta untuk membayar agar lolos tes PNS. 

Persepsi inilah yang menurut saya telah membuat suburnya praktek korup di lingkungan Pemda Propinsi Bengkulu.**




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline