Lihat ke Halaman Asli

Welina Maharani

Mahasiswa IPB university

Dampak Covid 19 bagi Kehidupan

Diperbarui: 30 Juli 2021   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Covid 19 adalah virus yang tidak asing lagi untuk didengar di telinga masyarakat Indonesia. Indonesia mengonfirmasi kasus pertama infeksi virus corona penyebab Covid 19 pada awal maret 2020. Sudah lebih dari 1 tahun kita hidup didampingi oleh Covid 19, mulai dari adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sampai PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Masyarakat pun sudah mulai terbiasa dengan kehidupan seperti ini.

Covid 19 sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat, entah itu perekonomian, pendidikan, bahkan sampai kehidupan sosial. Diantaranya adalah timbulnya rasa curiga dan hilangnya kepercayaan terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita atau yang baru dikenal. Ini disebabkan oleh adanya rasa cemas pada diri kita. Selain itu Covid 19 juga mengharuskan kita untuk menghindari berjabat tangan dan harus menjaga jarak.

Sebagai makhluk sosial kita pasti perlu berinteraksi tatap muka. Untuk mematuhi himbauan, dalam pertemuan kita diwajibkan memakai masker dan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada. Pertemuan pun disarankan untuk kepentingan yang benar-benar penting atau mendesak, dan tidak untuk jumlah orang yang banyak. Jika tidak terlalu penting atau pertemuan yang melibatkan banyak orang, lebih baik bertemu secara virtual.

Selain itu tempat-tempat yang berkemungkinan akan di datangi oleh banyak orang, ditutup terlebih dahulu. Contohnya seperti tempat wisata, tempat ibadah, sekolah, dan mall. Tidak ada lagi keramaian di masjid atau di gereja. Sekarang semua orang beribadah di rumah masing masing tidak berjamaah. Tetapi orang yang benar benar berkepentingan untuk datang ke tempat ibadah masih diperbolehkan datang dalam keadaan sehat.

Covid 19 juga sangat berdampak bagi pendidikan. Dikarenakan tidak boleh adanya kerumunan atau keramaian maka sekolah-sekolah ditutup. Hal ini membuat semua pelajar diharuskan untuk belajar secara virtual. Yang mana kurangnya efektivitas belajar untuk para siswa, karena banyaknya gangguan yang ada di rumah dan tidak adanya pengawasan yang ketat oleh guru. Gangguan yang dimaksud disini adalah handphone, televisi, dan video games.

Selain itu, Covid 19 juga menyebabkan ketertinggalan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang tidak memiliki handphone ataupun jaringan yang bagus akan susah untuk mengikuti pembelajaran secara virtual dan menyebabkan ketertinggalan. Entah itu ketertinggalan materi pembelajaran, ataupun tugas tugasnya. Tetapi hal ini juga membangun rasa kebersamaan antar siswa, sebagai contoh ketua kelas memberi informasi kepada teman temannya yang tertinggal.

Covid 19 juga sangat berdampak bagi perekonomian. Sebagaimana terlihat dalam kehidupan sehari-hari di kalangan menengah kebawah seperti pedagang kaki lima, pedagang sayur, penjual ikan, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan menurunnya minat pembeli untuk berbelanja offline, mereka lebih memilih untuk berbelanja online karena ingin menghindari bertatap muka secara berkerumunan. Selain itu, banyaknya pedagang kaki lima yang diharuskan untuk tidak berjualan semasa pandemi.

Tetapi, dampak perekonomian ini bukan hanya berdampak bagi kalangan menengah kebawah. Sebagai contoh yaitu ditutupnya supermarket karena melonjaknya kerugian yang mereka alami. Supermarket-supermarket yang mengalami kerugian ini harus terpaksa tutup dan menjual barang atau kebutuhan pokok yang ada dengan harga yang sangat murah. Mereka menjual murah dengan menggunakan batasan waktu atau tanggal yang telah ditentukan.

Tetapi Covid 19 tidak hanya berdampak buruk bagi kehidupan, terdapat beberapa dampak baik dari adanya Covid 19. Udara yang segar misalnya, berkurangnya pemakaian kendaraan berasap di jalanan membuat udara terasa segar. Kebersamaan juga menjadi dampak baik yang timbul dari adanya Covid 19, seperti contoh ketua kelas yang saya bilang diatas, kebersamaan bersama keluarga pun menjadi lebih erat lagi karena lebih banyaknya interaksi di dalam rumah. Munculnya kreativitas tanpa batas juga merupakan dampak baik dari adanya Covid 19, misalnya ayah membuat bangku dari kayu kayu bekas atau ibu membuat resep masakan baru.

Itulah beberapa dampak buruk dan baik dari Covid 19 di kehidupan masyarakat. Tentu masih banyak lagi dampak-dampak dari Covid 19 ini yang kita rasakan selama 1 tahun lebih. Meski demikian, kita tetap berharap agar Covid 19 segera berakhir, tetapi kita juga harus tetap mensyukuri apa yang telah terjadi dan yang telah kita lewati di kehidupan kita. Jangan lupa tetap harus menjaga kesehatan dan mematuhi protokol yang ada.


Daftar Pustaka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline