Lihat ke Halaman Asli

Tak Ada yang Abadi

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sadarkah apa yang didapat saat ini merupakan hasil jerih payah dari para perintis? saya hanya ingin mencurahkan apa yg menjadi keseharian saja.sebuah organisasi atau perusahaan tidaklah dapat berjalan dengan baik jika para pendirinya atau perintisnya tidak berjuang dengan baik.tp ketika regenerasi terjadi sudah sepantasnya dan selayaknya para penerus ini menghargai walaupun mungkin ada perintis yang menjadi bawahannya.saya kesal sekali dengan sosok orang yg secara nasib dia beruntung menjadi pimpinan tp dia lupa klo dulu dia bukan siapa-siapa yg sekarang diberi kesempatan dan kepercayaan tp malah menindas.padahal dulu perusahaan ini dapat berdiri tegar karna perjuangan para perintis.sudah selayaknyalah dia itu menghargai.saya yakin orang model seperti ini akan kena batunya dan pasti tidak akan bertahan lama.tulisan ini hanyalah ungkapan kekesalan karna kesombongan seseorang,orang baru yg tak tau diri ibarat pepatah Kacang lupa kulit...dulu dia siapa seorang anak muda yg kesana kemari membawa ijasah,beruntung bisa laku dan kini dipercayai...tunggu lah kehancurannya saja, semoga.yg dulu muda bakal tua jua, yg dulu dikenal nanti tak kan dikenal.jikalau kebaikan yg kita berikan pastilah orang akan slalu mengenangnya.apa enaknya tidak disukai banyak orang hanya kepalsuan didepannya saja.sedih dan ironi sekali kawan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline