Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Tenggelam Dalam Malam Kelam

Diperbarui: 22 Maret 2023   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam |sumber: bambies.wordpress.com

 

TENGGELAM
DALAM MALAM KELAM

Oleh Weinata  Sairin

pagi, siang
dan malam
selalu kita nikmati setiap hari
dengan beragam dinamika
yang tumbuh didalamnya
pagi segar bugar
siang penuh keringat
dibakar mentari menyengat
malam kelam dikepung sepi
tiada bertepi

malam-malam
yang kelam
adalah persinggahan indah
dari ziarah lelah
disepanjang siang
seperti burung-burung kecil
yang menyiapkan sarangnya dengan apik
menjelang malam
maka banyak orang merindukan malam
untuk merebahkan tubuh lelah
di ranjang-ranjang
penantian

ada juga yang menghabiskan malam
di cafe, pub dan tempat-tempat lainnya
meluapkan hasrat-hasrat tersendat
melarikan diri
dari hidup pengap harap
mencari kebahagiaan semu
yang ditawarkan
penjaja domestik

ada juga kanak-kanak dan remaja yang menyambung hidup dimalam hari
di pantai,
di resto
di jalan-jalan
penuh resiko

dimalam kelam
kedekatan insan
dengan Sang Khalik
mesti terbuka lebar
dalam banyak bentuk dan cara
dimalam kelam
kita semua bisa tenggelam bahkan
hanyut dalam rangkulan kehangatan
dan dekapan
Kuasa Transenden.

Jakarta, 13 Maret 2023, pk
17.40.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline