Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Merindu Teguhnya Talisilaturahim Dulu

Diperbarui: 11 Maret 2023   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tali |sumber: bola.com

MERINDU TEGUHNYA TALISILATURAHIM SEPERTI DULU

di saat ku duduk di sekolah rakyat
guruku selalu menyebut dengan bangga
negeri ini kaya raya
berpanorama indah
warga bangsanya ramah tamah
tanahnya subur
semua tanaman
mudah sekali tumbuh
cepat berbunga
atau berbuah
setiap ada kesempatan
guruku berucap
seperti itu
pernyataan klise
yang acap mengusik perasaan

di era tahun enam puluhan
realitas seperti yang diungkapkan pak guru
memang benar
dan sungguh mewujud
saat itu
diksi teroris
sara
intoleran
radikalisme
belum masuk
dalam khazanah
kebahasaan publik
aku dan kawan-kawan sebayaku
acap berkunjung
ke mushola
ikut memperingati
hari maulid nabi
Muhammad SAW
menikmati makanan seadanya
semua berjalan baik
takada masalah dengan keberbedaan agama

di era itu hari-hari berjalan
aman nyaman
penuh kedamaian
takada medsos
takada viral
takada trending topic
kondisi politik juga tenang
tidak hangat apalagi panas
takada mutilasi
takada demo-demo
yang memacetkan lalu lintas

tali silaturahim
terikat amat kuat
saling antar makanan
saat lebaran dan natal terwujud
penuh persaudaraan

ku merindu
era seperti itu
hidup aman nyaman
penuh damai
silaturahim kuat
dan erat
suku,agama
ras dan golongan
menjadi unsur
perekat bangsa
bukan unsur
pemecah belah.

Jakarta, 3 Maret 2023/ pk.5 .25
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline