KU SEBUT
NAMA MU
kusebut namaMu
dalam gelap
menyergap
dalam resah dan gelisah
dalam cemas dan waswas
dalam luka dan duka
dalam rintih menindih perih
dalam nafas megap-megap
dalam langkah tertatih-tatih
dalam pneumoni
makin menguat
dalam skeptis mengiris
dalam vertigo mengguncang garang
kusebut
nama Mu
dalam pengap
yang menghinggap
dalam penyakit
yang berjangkit
dalam paru
dan napas memburu
dalam keringat
yang menyengat
dalam takut
yang melilit kuat
Tuhan,
Engkaukah itu
yang tampak
berjalan didepanku
dengan jubah
putih gemerlap
sambil berkata :
"hambaku
teruslah berjalan
tanpa henti
hingga terminal
penghabisan
Aku akan selalu
menyertaimu!"
Jakarta, 30 November 2022/pk.4.14
Weinata Sairin.