Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Takala Bunga-bunga Bangsa Gugur

Diperbarui: 20 September 2022   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunga layu|sumber: aboutmalang.com

ATKALA BUNGA-BUNGA BANGSA GUGUR

tanah indah bumi nusantara
ditumbuhi bunga-bunga bangsa
keharumannya terendus kuat
di seantero nusantara
bahkan di dunia internasional
bunga-bunga bangsa
menjadi kebanggaan seluruh anak bangsa
mereka menjadi panutan hidup
namanya dan karyanya yang luarbiasa
tetap hidup
menjadi memori kolektif bangsa
menjadi bagian
dari diksi dan vokabulari keseharian
anak-anak bangsa
menjadi pokok perbincangan di ruang publik
di sudut-sudut
dan lorong-lorong
bumi NKRI

bunga-bunga bangsa berpikir non sara
non primordialistik
mereka acap berpikir out of the box
demi kemaslahatan khalayak dan bangsa
yang tengah susahpayah berjuang merengkuh hidup
mereka berpikir
strategis visioner
merajut karya tanpa pamrih
mereka mendedikasikan hidup agar banyak orang bisa hidup
mereka telah me ninggalkan sikap hidup introvert yang
menampilkan dan mengedepankan
politik identitas
yang terfokus pada kepentingan
golongan
dengan menafikan entitas lain
yang hidup sebagai bagian integral bangsa yang majemuk

NKRI yang majemuk
membutuhkan
bunga-bunga bangsa
bukan para hipokrit dan benalu
yang merugikan
harkat martabat bangsa

semalam
jasad almarhum
Profesor Azyumardi Azra
tiba di tanah air
ratap tangis
pedih luka mengiris
bukan hanya dari keluarga
dari civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Ciputat
tapi dari seluruh warga bangsa

bunga-bunga bangsa gugur satu-satu
ada duka menghunjam dalam
ada isak tangis
perih mengiris
Tuhan,
ajar kami memahami kehendakMu
dan rancanganMu
bagi sejarah hidup kami
syukur kepadaMu
yang telah menghadirkan dan mengutus kekasih kami
Profesor Azyumardi Azra
mengukir karya terbaik
di sepanjang kehidupannya
di dunia fana
dekap hangat
kekasih kami
dalam kasihMu
dalam kekekalanMu
ya Allah Yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang.

 Jakarta, 20 September 2022/pk.3.33
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline