Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Meratap-Ratapi Nasib Kanak-Kanak yang Terkoyak

Diperbarui: 25 Juli 2022   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MERATAP-RATAPI NASIB KANAK-KANAK
YANG TERKOYAK

anak-anak selalu dipandang dan dimaknai sebagai penanda
kesempurnaan
dan kebahagiaan keluarga
sebab itu kehadiran anak
dalam keluarga
ditunggu
dirindu
didoakan
pasangan suami istri yang menghadapi masalah medis
dan dianggap sulit memperoleh anak
mereka memilih cara-cara modern dengan cara bayi tabung
atau berbagai cara lain
yang dilandasi agama
dan berbasis keilmuan

dalam dunia modern
utamanya bagi mereka yang trauma
atau workaholik
tidak mempunyai anak
bisa juga sebuah pilihan
dan keputusan
sama bobotnya
dengan seseorang yang
memutuskan untuk tidak menikah
apapun realitas yang mewujud didunia modern dan sekuler
anak tetap saja
menjadi semacam " tanda kesuburan"
tanda keluarga yang dianugerahi barokah Allah SWT
anak menjadi penguat tali cintakasih pasangan suami istri
sumber sukacita kakek nenek
yang tengah mengarungi ujung dari episode kehidupan
dalam dunia selebrita
kelambatan dan atau ketiadaan anak
menjadi amunisi dan instrumen powerful telak
untuk melakukan gugat cerai
kepengadilan agama
namun selebrita yang dianugerahi anak pemanjaan terhadap sang anak kadang terasa amat lebay
mereka telah memasukkan anak mereka ke kursus ini itu
pakaian sang anak yang jutaan rupiah
dipamerkan dalam chanel youtube mereka
destinasi mereka tidak hanya ke labuan bajo
atau komodo
tetapi ke dubai
turki itali
usa dan entah negeri mana lagi yang bisa
mereka cover
dengan euro mereka

di saat-saat negeri ini memperingatinhari anak nasional 23 juli 2022
anak-anak indonesia masih tetap s
aja dibelenggu oleh derita sengsara
luka duka yang pedih mengiris
kasus-kasus anak terkini yang diungkap media nasional
amat mengerikan menjijikan
dan membawa kita pada pertanyaan
apakah benar negeri ini dihuni oleh
umat yang beriman kepada Tuhan?

kasus perundungan terhadap anak tahun 2020 yang mencapai
lebih dari 100 kasus makin membengkak
dengan tambahan kasus baru yang lebih buruk dan sensasional

kasus seorang anak yang viral
yang berisi pemaksaan seorang anak bertindak asusila terhadap seekor kucing
sangat merendahkan harkat dan martabat kemanusiaan

kasus pedofilia
pemasungan anak, kekerasan terhadap anak
yang terjadi di berbagai kota dinegeri ini
amat meresahkan dan memprihatinkan

kita takbisa hanya meratap dan menangisi keadaan
kita seluruh potensi bangsa
bersatu padu dan secara sinergis bertindak mencari solusi terbaik mengatasi realitas yang ada didepan mata
anak-anak adalah anugerah Allah anak anak adalah masa depan bangsa
anak-anak adalah kebanggaan orangtua
mereka mesti dirawat
dilindungi
diselamatkan
demi sebuah masadepan
yang berpengharapan.

Jakarta, 24 Juli 2022/pk.5.40
Weinata Sairin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline