Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Hidup Lansia di Era Pandemi

Diperbarui: 14 Mei 2022   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lansia|sumber: monsterchildren.com

HIDUP LANSIA DI ERA PANDEMI

di era pandemi
para lansia hadapi kondisi yang sangat tidak nyaman
nyaris di semua aspek kehidupan
bagi lansia
hidup menaati prokes bukanlah hal mudah
minum obat dan vitamin setiap hari
berjemur
di pagi hari
kewajiban di vaksin
kesemuanya
dirasakan sebagai beban
yang berat menindih
walau hal itu berkaitan dengan soal imunitas
dan berhubungan dengan kematian

para lansia yang komorbid
atau yang tinggal sendiri atau berdua
tanpa anak
dan saudara
menghadapi kesulitan yang lebih dahsyat
mereka dibantu
oleh tetangga
atau komunitas
keagamaan
sehingga bisa tertolong melewati saat-saat sulit yang mendera hidup mereka

lansia dianggap paling rentan
terhadap virus
mereka adalah sasaran empuk
bagi virus yang terus menggerus kehidupan umat
maka mereka
dilarang keluar rumah
mereka tinggal sepenuhnya di dalam rumah
bagaimanapun
kondisi rumah itu

dua tahun lebih lansia tinggal dirumah
bukan hal yang mudah
mereka diancam kejenuhan dan kebosanan yang menghunjam dalam
mereka sensi
mereka baper
mereka boring
di sanubari paling dalam mereka mereka
meraung-raung
apalagi jika ibadah khusus kaum lansia
yang dijadwalkan sebulan sekali
tiba-tiba ditunda karena faktor teknis
mereka merasa
tidak di hargai

kaum lansia memerlukan perhatian khusus
dari gereja
komunitas agama
pemerintah dan publik
spiritualitas mereka mesti dirawat telaten
konsisten dan kontinyu
melalui pendekatan pribadi medsos
dan berbagai bentuk lainnya
program pastoral konseling mesti diagendakan khusus bagi mereka

hari-hari akhir mereka didunia fana membutuhkan tuntunan rohani
intensif
Tuhan,
kasihanilah para lansia
dampingi mereka dalam menjalani kehidupan
dekap mereka
dalam kehangatan cinta dan kasihMu

Jakarta, 13 Mei 2022/pk.3 23
Weinata Sairin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline