Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Suap Menyuap Melumuri Hidup

Diperbarui: 23 Januari 2022   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menyuap|sumber: kompas.com

SUAP MENYUAP
MELUMURI HIDUP

seorang ibu muda
dengan telaten menyuapi anaknya setiap hari
nampak adanya kepuasan psikologis sang ibu tatkala anaknya menerima makanan yang disuapi sang ibu
sang anak meronta-ronta
penuh sukacita
melahap makanan itu

diksi suap banyak mewarnai
narasi-narasi
dalam kehidupan kita
sejak masa silam
hingga zaman kini
dalam konotasi yang berbeda
bahkan antagonistik

seorang pengantin pria
menyuapi pengantin perempuan
potongan kueh
di pelaminan
tatkala berlangsung resepsi perkawinan mereka
di ballroom hotel berbintang

seorang perempuan paruh baya
menyuapi
lelaki gagah
kueh ulang tahun pada acara syukuran perkawinan mereka ke-25
di apartemen mereka

diksi suap tidak hanya sering digunakan
dalam relasi
ibu dan anak
atau dalam
relasi spesifik
suami istri
diksi suap juga merambah pada aspek-aspek
politik, hukum ekonomi
yang muaranya bisa berujung pada aspek pidana

seorang kepala dusun di provinsi antah berantah
baru-baru ini
ditangkap petugas
karena ia menerima suap dalam kasus bisnis gelap narkoba di dusun itu

suap menyuapi
boleh menjadi aktivitas kita
dalam kehidupan keluarga
agar keluarga kita makin kuat
dan mampu melawan pandemi
aktivitas suap
menyuap diluar bingkai keluarga
tidakboleh menjadi agenda
dalam kehidupan kita.

Jakarta,23 Januari 2022/pk.8.17.
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline