Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Hidup Menanti, Hidup Berempati

Diperbarui: 30 November 2021   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berempati | sumber : freepik.com

HIDUP MENANTI
HIDUP BEREMPATI

hidup itu penuh dengan penantian
menanti ini dan itu
menanti tanggal muda
menanti royalti
menanti buku terbit
menanti pemimpin baru
menanti jabatan baru
menanti idul fitri
menanti natal
dan tahun baru
menanti tahun baru imlek
menanti hari raya galungan
menanti hari raya nyepi
menanti anak wisuda
menanti dokter visite
menanti hasil laboratorium
menanti kelahiran cucu
menanti uang pensiun yang macet
menanti keluar dari iccu
menanti diagnosis dokter
menanti perhitungan biaya rumah sakit
menanti bonus
dari negeri antah berantah
menanti sponsor buku
menanti informasi penerbit

hidup umat manusia
berlumur penantian
dimana pun
siapa pun mereka
di benua manapun mereka
apapun agama mereka
mereka berTuhan
atau atheis
semuanya hidup dalam penantian

manusia yang menanti
adalah manusia yang hidup dalam relasi
bukan sosok yang egois individualis
manusia yang
menanti
adalah
manusia yang berempati
kepada sesama

kita bersyukur
hidup dalam sebuah NKRI
yang warganya
taat beragama
mereka semua hidup menanti
mereka juga hidup penuh empati
itulah citradiri
manusia Indonesia!

Jakarta,November 2021/pk.15.17
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline