Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Cinta Kasih Melimpah Menumbuhkuatkan Kesatuan Bangsa

Diperbarui: 28 Oktober 2021   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

CINTA KASIH MELIMPAH  MENUMBUHKUATKAN KESATUAN BANGSA

Oleh Weinata Sairin

"Omnia vincit amor, et nos cedamus amori. Cinta mengalahkan segalanya (maka dari itu) marilah kita tunduk kepada cinta itu".

Salah satu hal yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia adalah "rasa cinta" dengan berbagai kata turunannya dan makna spesifiknya. 

'Cinta' tidak mengenal perbedaan; keragaman etnik, agama, budaya, status sosial, tetap memiliki perasaan cinta kasih, yang mengaliri tubuh dan kemudian mewujudnyata dalam berbagai bentuk. 

Cinta kasih menghubungkan manusia dengan manusia, cinta kasih melahirkan simpati dan empati, melahirkan inovasi dan kreativitas, menghadirkan hidup yang damai, penuh kebahagiaan. 

Cinta ada dan hadir dalam kedirian setiap orang, roh cinta kasih itu yang melahirkan perdamaian dan kerukunan yang amat dibutuhkan dalam membangun peradaban masyarakat majemuk dimanapun.

Menurut Erich Fromm, cinta adalah suatu seni yang memerlukan pengetahuan serta latihan. Cinta adalah suatu kegiatan dan bukan merupakan pengaruh yang pasif. 

Salah satu esensi cinta adalah adanya kreativitas dalam diri seseorang. Cinta mewujud terutama dalam aspek memberi dan bukan hanya menerima. 

Dalam cinta kasih, berlaku pemikiran bahwa 'terlebih berkat memberi dari pada menerima'. Memberi, bersimpati, berempati, menunjukkan kepedulian adalah ekspresi sebuah cinta kasih yang standar.

Cinta kasih yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia bisa mengubah mindset seseorang dari seorang yang abai, tak peduli menjadi orang yang sangat peduli terhadap orang lain dan siap berkurban untuk siapapun juga yang memang membutuhkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline