Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Menikmati Paracematol di Teluk Jakarta

Diperbarui: 12 Oktober 2021   05:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MENIKMATI PARACETAMOL DI TELUK JAKARTA

sejak bumi kita tersandera oleh pandemi
maka kehidupan  umat manusia
nyaris sangat bergantung pada obat-obatan
obat generik
obat paten
obat herbal
vitamin-vitamin
tabung oksigen
nebulizer
tensi meter
dan entah apa lagi
kesemuanya ada
bertebaran
memenuhi ruang-ruang di rumah kita

kita juga menjadi lebih sering
mengontak apotik
atau toko obat
kita makin enjoy
mendalami
literasi medik

obat-obat penurun panas, pereda nyeri, pelega nafas
obat-obat anti depresan
dalam beberapa waktu terakhir ini
amat dibutuhkan
warga masyarakat
hidup dirumah saja
terasa monoton
tanpa memiliki kreativitas

mereka bisa tiba-tiba demam
tensi naik
nafas sesak
lalu susah tidur
karena gaji mereka sudah di putus
dan mereka
diberhetikan bekerja di kantor itu

sobibku dari daerah warakas
belum lama ini diserang demam
karena terkena phk
ia kemudian diajak kawan-kawannya ke teluk jakarta
dengan gagah berani ia menenggak air di teluk jakarta
wow sorenya panasnya turun

lalu ia beritahu semua kawan-kawannya
jika terasa demam
takusah menenggak paracetamol, sanmol, biogesic, neozep  atau obat-obat apapun
yang mengandung
paracetamol
datanglah ke teluk jakarta
dan teguklah air disitu

di zaman pandemi
kita semua akrab
dengan obat-obat
rumah sakit, puskesmas
selalu penuh sesak
kita semua mestinya bertanggungjawab
agar limbah-limbah medik tidak menenggelamkan kita dan
membunuh kita
limbah-limbah medis berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan
sebab itu harus dikelola secara aman dan tertutup
mari kita wujudkan hidup sehat
jangan biarkan
kali ciliwung atau citarum
mengandung alprazolam atau xanax atau obat-obat lainnya

Jakarta, 6 Oktober 2021/pk. 10.46
Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline