Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Meniti Hari-hari Sepi

Diperbarui: 18 Juli 2021   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.freepik.com/

MENITI HARI HARI SEPI

ku berjalan meniti
hari-hari berbalut sepi dan sunyi
tubuh makin rapuh
dan lumpuh
di terjang badai
garang menerjang

kuberjalan meniti hari-hari sepi dan.sunyi
ada luka duka tetes air mata
membasahi jalan
bertabur kerikil
dan duri kaktus
menusuk pedih

di pagi khusuk
tatkala mentari masih lelap dalam
mimpinya
dari kejauhan kudengar
lantunan lagu-lagu gereja
ditembangkan dari gedung tua berlambang salib
terasa ada kekuatan dahsyat
mengguncang tubuhrapuh

kugapai gedung itu tertatih-tatih
ku merintih letih
sekelompok pemuda milenial
kulihat asyik melantun pujian
tanpa partitur
ditangan mereka
ada gadget
di dinding gedung
ada layar monitor

sekitar duapuluh orang pemuda milenial
melantunkan lagu pujian kepada Tuhan di gedung
gereja tua
dalam bahasa sunda
wow, indah sekali
ada spiritualitas baru
menggejolak dalam diriku

di minggu pagi seperti ini
ku tidak lagi diamuk sepi sunyi
di gedung gereja tua
bersama pemuda milenial
kupuji nama Tuhan
kulafaz namaNya
dalam doa:
"Tuhan, bangkitkan dan pulihkan negeri ini
dari genggaman pembinasaan pandemi
kasihani bangsa kami
ampuni bangsa kami!"
Jakarta, 18 Juli 2021/pk4.30

Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline