BERTAHAN KARENA TUHAN
hidup ini terasa makin sulit dan berbeban berat
terhuyung-huyung
kita memanggulnya
membuat kita dililit
hnp, saraf kejepit
tiap hari medsos
dipenuhi rip, husnul khotimah
bunga papan dan ucapan duka
puluhan jenazah covid yang antri
di tpu
semuanya melahirkan kuatir,cemas, takut
harapan hancurlebur
seorang oma dalam isaktangis
yang menyumbat napasnya
rubuh ketanah
di areal tpu
opa, anak dan cucunya
semua habis direnggut maut
yang tersisa
hanya luka dan derita tiada ujung
hidup dikekinian dunia tidaklah mudah dan ramah
diksi-diksi di medsos
bermacam debat kental sara di fb
potensial merusak kejiwaan
jika kita terus membacanya
dan membawa kita pada penjara insomnia
kita semua makhluk mulia
memiliki chanel
dan akses kepada
Yang ilahi
Sang Pencipta
Khalik semesta alam
kita akan kuat tegar berhadapan
dengan kekuatan sekuler dan profan
jika kita terus hidup dan melangkah dalam orbit ilahi
kita dituntun tangan Tuhan
kita dipapah melangkah penuh gairah
kita mampu bertahan
dan bertahan
karena karunia Tuhan.
Jakarta, 17 Juli 2021/pk..3.15
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H