SURAT KEPADA TUHAN
Tuhan,
kusebut namaMU
dalam doa
setiap saat
namun kutetap skeptis dan galau
takada jawab
bagiku agendaMu
takjelas bahkan misterius
ku dicekam kefanaanku
ku merasa lelah
kehabisan gairah
Tuhan,
tatkala kubangun pagi ini
ku nikmati lantunan ayat-ayat suci menjelang sahur
ayat pengingat umat untuk menghidupi jalan lurus
yang telah Kau sediakan
ramadhan, puasa, zakat, tarawih, tausyiah
diksidiksi sarat dengan spirit vertikal-transendental
yang mengaliri tubuh manusia fana
menyuburkan keimanan dan ketakwaan umat
Tuhan,
ungkapkan terus tanda-tanda zaman
lewat banyak media
agar kami umatmu yang picik dan dipenuhi katarak mampu melihat dengan mata iman
memahami peta yang sedang terjadi
Tuhan,
tubuhrentaku lelah dengan pandemi
dengan vaksin-vaksin
dengan teror dan kkb,
dengan berbagai bencana yang melanda,
dengan koruptor, dengan dpo, dengan reshuffle,
dengan cuaca ekstrim,
dengan agenda 2024, entah dengan apa lagi
Tuhan,
begitu banyak gumulan yang ingin kusampaikan
takmungkin lagi dirumuskan dalam doa
maka kutulis semuanya dalam surat ini
ku mohon pulihkan negeri kami
akhiri kejayaan pandemi merusak negeri kami
kasihani dan ampuni dosadosa kami,
papah langkah kami umat yang telah bertobat ini
Tuhan,
kukirim surat ini
dengan alamat emailMu
yang pernah kuperoleh dari mimpiku
terimakasih Tuhan!
Jakarta, 17 April 2020/2.38
Weinata Sairin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H