Lihat ke Halaman Asli

Weinata Sairin

Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Madah Syukur: Hari Raya Imlek

Diperbarui: 11 Februari 2021   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.merdeka.com/jateng/7-pantangan-saat-imlek-tidak-boleh-keramas-hingga-menagih-utang-kln.html?page=4

Madah Syukur
Hari Raya Imlek

ada tembang syukur melantun
menoreh sejarah
hujan tercurah melimpahruah
 genangan air
meluap merendam
memori indah masalalu

ada madah sukacita
membahana
mengoyak pagi buta
semilir angin pagi
membelai ramah
tubuh digurat lelah

imlek berlumur syukur
hadir mewarnai bumi pertiwi
sukacita membahana
di lorong- lorong
negeri
umat dan seluruh
warga bangsa
larut dalam luapan sukacita

pergantian tahun
selalu melahirkan harapan harapan
berpijarbinar penuh signifikan

kelenteng dipenuhi umat yang datang bersembahyang
dengan protokol kesehatan yang amat ketat lampion warna warni dan bau lilin yang menyengat kuat
anak-anak kecil
dengan wajah berbunga
memegangi angpao

hari raya imlek
menghadirkan sukacita, dunia berkebajikan,pengharapan dan keberuntungan
seiring datangnya
masa tahun kerbau logam

tembang syukur kita kidungkan
atas hari raya imlek yang
yang mengumandang
diseluruh negeri
bangkitlah umat khonghucu nusantara teruskan membangun Indonesia tercinta
jayalah NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945!

Jakarta, 11 Februari 2021/11.00

Weinata Sairin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline