Pater Buyung, O. Carm dalam refleksinya tentang tahun misi mengartikan natal sebagai komunikasi cinta Tuhan. Saya sungguh yakin bahwa masing-masing kita mempunyai refleksi yang mendalam tentang Natal. Merujuk pada bacaan-bacaan suci hari ini saya mengajak kita untuk merefleksikan Natal sebagai kado dari Tuhan. Isi kado itu ialah panggilan untuk mengikuti-Nya dalam totalitas. Filipus langsung mengikuti panggilan Tuhan tanpa keragu-raguan, sedangkan Natanael mempertanyakan: mungkinkah sesuatu yang baik itu datang dari Nazaret? (Yoh 1:45-46) seperti kado membuat orang penasaran dan terus bertanya-tanya apa isi kado itu? demikianpun panggilan kita. Orang menjadi puas karena melihat sendiri isi kado yang membuatnya senang dan bahagia, apalagi kalau kado itu sudah lama dinanti-nantikan. Natal adalah momentum istimewah untuk membuka kado spesial dari Tuhan.
mari kita belajar dari Natanael menjadi murid Kristus yang tidak gampang percaya begitu saja atau mudah dipengaruhi oleh orang lain, tetapi merefleksikan isi hidup kita di tengah zaman yang terus berubah sehingga kita sanggup menemukan diri kita sebagai orang-orang yang berkualitas dan bermartabat. Dengan demikian hidup kita menjadi kado yang terindah bagi Tuhan dan sesama. Bagaimana melakukannya? Rasul Yohanes mengajak kita untuk mengasihi bukan dengan perkataan atau lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran (1 Yoh 3:21)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H