(Worawit Makudi saat merayakan keberhasilan timnas putri Thailand lolos ke Kanada/ sumber : bangkok post)
Gelombang tsunami paska prahara FIFA jelang kongres tahunan FIFA (29/5) lalu memang cukup dahsyat, bukan saja penangkapan pengurus teras konfederasi CONCACAF dan FIFA oleh FBI dan Kepolisian Swiss. Namun juga berefek ke pengurus teras lainnya terutama dari asosiasi AFC (Asia). Dimana eks Sekjen AFC Datuk Soosay pun telah dihukum dan kini Presiden Asosiasi Sepakbola Thailand, Worawit Makudi pun mengalami nasib yang sama yakni dijebloskan ke penjara.
Hanya memang kasus yang dialaminya bukan berkaitan dengan kasus FIFA dimana namanya juga termasuk dalam 10 pengurus teras FIFA terkait Piala Dunia 2018 Rusia. Worawit Makudi memang sudah karatan di FIFA hampir 18 tahun walau akhirnya keluar pada April tahun ini namun sosoknya memang tidak disukai fans Thailand walau banyak prestasi yang diberikan selama memimpin FAT.
http://www.kompasiana.com/wefi/ini-resep-kesuksesan-thailand-di-2014-pssi_54f38e097455137a2b6c7aaf
Sosok Worawit Makudi pernah dibahasa dalam artikel ‘Resep kesuksesan Timnas Thailand’ paska juara Sea Games’. Apa kelebihan Worawit Mukadi di 6 tahun kepemimpinannya? Memang plus minus karena sejatinya sosok ketua FAT banyak yang tidak menyukainya termasuk juga kasus korupsi yang dituduhkan kepadanya, ditambah suasana politik Thailand yang selalu memanas tetapi pembinaan pemain muda plus akademi yang berkembang oleh klub-klub TPL dengan Coke's Cup U-19 telah memudahkan pelatih Timnas sekarang untuk meramunya membentuk Timnas.
Worawi Makudi dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Kriminal Bangkok, karena kasus pemalsuan dokumen saat pemilihan Presiden FAT pada Oktober 2013 pada pengadilan (22/7) setelah bersidang selama hampir dua jam dengan menghadirkan Worawi Makudi dan Ongart Korsinkha (Ketua Liga Primer Thailand).