Lihat ke Halaman Asli

Achmad Suwefi

TERVERIFIKASI

pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

Akankah Timnas Ikuti Jejak Liverpool: Juara Usai Lima kali Runner Up

Diperbarui: 27 Desember 2021   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Momen Indonesia di lima final Tiger dan AFF / sumber foto dilansir dari bola.kompas.com)

"Heavy Metal Football adalah deskripsi yang tepat untuk menggambarkan permainan timnas Indonesia sejauh ini."

Itulah ulasan media digital Singapura usai leg pertama semifinal Piala AFF Suzuki 2020 dimana Singapura mampu menahan Indonesia 1-1 usai tertinggal terlebih dahulu lewat gol Witan Sulaeman. Dileg kedua Timnas Indonesia sukses membungkam Singapura 4-2 lewat drama perpanjangan waktu usai imbang 2-2 diwaktu normal.

"Berdasarkan penampilan di Piala AFF 2020 sejauh ini, timnas Indonesia bisa menyebabkan masalah yang besar di semifinal tak peduli siapa pun lawan mereka, Heavy Metal Football adalah deskripsi yang tepat untuk menggambarkan permainan timnas Indonesia sejauh ini." Ulas media digital Singapura.

"Kecepatan pemain dan intensitas tinggi adalah ciri-ciri permainan timnas Indonesia saat ini. Di bawah asuhan Shin Tae-yong, timnas Indonesia selalu menerapkan pressing tinggi dan bereaksi cepat ketika kehilangan bola," lanjut Singapura dalam ulasan mereka.

Dengan penampilan seperti halnya Liverpool dengan irama heavy metal dalam taktik gegen pressingnya Klopp, tentunya publik sepakbola Indonesia berharap Piala AFF 2020 akan menjadi milik Indonesia. Sepakbola ala Klopp itu permainan sepak bola menyerang tanpa memberikan lawan kesempatan untuk sekadar bernafas atau merasa aman.

Setidaknya ada 4 (empat) poin yang menjadi inti dari heavy metal football, yaitu high pressing, gegen pressing, umschaltspiel, dan direct pass. Sesuatu yang menjadi ciri khas Timnas asuhan Shn Tae-yong adalah pressing ketat dengan kerjasama satu dua yang cepat sehingga mampu mengejutkan lawan-lawan Timnas Indonesia sampai babak semifinal.

Heavy metal football itulah yang akhirnya membawa Liverpool kembali juara liga primer Inggris, sesuatu yang telah dinantikan selama 30 tahun sejak terakhir 1990 silam. Dan bukan karena cocokologi dan penulis adalah pendukung Liverpool, selama penantian itu Liverpool tercatat menempati posisi runner up sebanyak lima kali yang berarti sama dengan Timnas Indonesia yang gagal dilima kesempatan final.

 (Momen Liverpool saat lima kali runner up dan juara / sumber foto dilansir dari thisisanfield.com)

Berikut catatan kecil perjalan Liverpool saat harus puas menjadi runner up.

Liga Inggris 1990/91, Arsenal mampu menyalip Liverpool ditikungan akhir untuk memaksa John Barnes dkk gagal mempertahankan gelar juara karena tertinggal enam poin dari 'Meriam London', julukan Arsenal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline