Badai covid19 sepenuhnya belum hilang, diberbagai belahan dunia sedang dilanda serang Covid19 tak terkecuali Portugal. Para pemain Klub CF OS Belenenses dilaporkan positif terkena covid19 dan dalam situasi tersebut pemilik klub tetap memilih bermain melawan Benfica dalam lanjutan Liga Portugal dikandang mereka, Estadio Nacional.
"Kami memiliki 38 pemain terdaftar dan kami mempercayai mereka semua. Karena itu keputusan ada di otoritas kesehatan. Kami akan menunggu dan kami akan menghormati keputusan mereka." Ungkap Presiden Klub, Rui Pedro Soares yang memilih untuk tetap bermain dan tidak minta skorsing saat Covid19 menyerang klubnya.
Dalam aturan FIFA sendiri menyatakan bahwa jika sebuah tim bermain di bawah tujuh pemain, pertandingan akan dibatalkan dan kemenangan walkover diberikan kepada pihak lawan. Dan Belenenses memilih tetap bermain walau hanya dengan 9 pemain termasuk didalamnya 2 kiper yang bermain yakni Alvaro Ramalho serta Joao Montero yang menjadi gelandang dadakan.
Keunggulan pemain yang akhirnya dimaksimalkan Benfica dengan menggelontorkan tujuh gol dibabak pertama ke gawang Balenenses. Diawali dengan gol bunuh diri Eduardo Kao saat laga baru berjalan 1 menit, selanjutnya Benfica mencetak gol lewat hattrick Darwin Nunez serta brace yang dicetak Haris Seferovic.
Memasuki babak kedua, Balenenenses harus kehilangan 3 pemain yang mengalami cidera sehingga di tiga menit babak pertama hanya tersisa enam pemain dilapangan. Akhirnya wasit Manuel Mota menghentikan laga karena jumlah pemain tidak memenuhi aturan FIFA dan belum diketahui apakah laga akan dilanjutkan lagi atau tidak.
Bintang Man City, Bernardo Silva sampai men-twit apa yang terjadi di liga Portugal tersebut
'Apa ini? Apakah saya satu-satunya yang tidak mengerti mengapa pertandingan tidak ditunda?'
Twit yang kemudian dibalas Ruben Navas dalam kolom komentarny
'Tepat teman. Itu tidak benar-benar bisa dimengerti, atau kita tidak berpikir dengan baik'.
Sebuah lelucon tentunya, saat Covid 19 yang sedang melanda dibelahan penjuru dunia namun memaksakan tetap memilih bermain dibanding meminta dispensasi ke otoritas sepakbola Portugal karena situasi 'force majeur' yang dialami Balenenses. Efek terburuk adalah dari Sembilan pemain ada yang terindikasi positif juga kan bisa berefek buruk juga untuk pemain lainnya.
Pelajaran berharga tentunya untuk kompetisi lainnya termasuk liga 1 di Indonesia tentang pentingnya aturan yang tegas saat sebuah klub misalnya diserang Covid19 dan membuat kekuatan mereka jadi tergerus.