Buku tahunan merupakan sebuah media cetak yang berisikan foto-foto serta informasi tentang siswa maupun guru hingga petugas lainnya ditahun siswa sekolah atau lulus. Berbagai informasi ditampilkan didalam buku tahunan tersebut, mulai dari nama-nama guru dan petugas pendukung lainnya. Juga siswa-siswa di kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 serta catatan lainnya yang mengiringi perjalanan dalam buku tahunan diterbitkan.
Moment emu virtual akhir bulan kemarin dari anak Fisika SMA 34 menjadi momen yang memunculkan ide untuk repro kembali buku tahunan. Maklum termasuk penulis, buku tahunan SMA sudah hilang entah kemana. Kemungkinan saat pindahan dari Jakarta ke Cibitung, Bekasi status buku tahunan tersebut hilang. Buku tahunan dengan cover hitam yang elegan tersebut akhirnya kembali dimiliki penulis walau ber-status buku tahunan repro.
Bagi penulis, buku tahunan SMA penting dalam mengenang perjalanan kita sebagai seorang siswa menengah atas sebelum menjadi seorang mahasiswa. Banyak catatan dibuat oleh tim penyusun buku tahunan yang membuat penulis kembali mengingat momen-momen yang ditampilkan di buku tahunan tersebut. Juga foto teman-teman saat di kelas III yang jika dibandingkan dengan kondisi kekinian berbeda sekali dengan saat 1995 silam.
(Suatu pagi di SMA34 masa itu jam 05.45/sumber foto dokumentasi buku tahunan '95)
(Para guru dengan ciri khas nya masing-masing dan memiliki kesan tersendiri/ sumber foto dokumentas buku tahunan'95)
Ada guru-guru yang mendidik kita selama tiga tahun di SMA (Terima kasih untuk mu, Pahlawan tanpa tanda jasa) karena kalian lah yang memberikan kami bekal yang cukup untuk 'terbang' melanjutkan ke level yang lebih tinggi. Juga kondisi sekolah pada masa tersebut serta catatan seru nan menarik dari sisi lain siswa SMA yang penuh dengan cerita 'kenakalan' saat remaja, momen cinta hingga kegiatan serta acara HSK (Hari Seni Kreativitas) yang menjadi trademark-nya SMA 34.
Serta komentar teman-teman tentang SMA 34, tempat dimana tiga tahun menimba ilmu disana beserta foto diri masing-masing. Semua memiliki komentar bahwa banyak hal yang dialami di SMA 34 dan semuanya adalah momen-momen yang menyenangkan dan menjadi tempat untuk mendapatkan hal-hal yang baru termasuk juga pacar. Berikut beberapa catatan kesan dari teman-teman penulis khususnya anak-anak Fisika.
(Anak-anak Fisika angkatan 95 dimana penulis disana/ sumber foto dokumentasi buku tahunan '95)
"Saya bangga jadi anggota keluarga besar SMA 34. Semoga apa yang saya dapat disana dapat bermanfaat bagi masa depan dan bagi rekan-rekan," tulis Sigit Gatot Prasetyo yang kini menjadi ajudan Wapres KH. Ma'ruf Amin
"It's nice to be there ! Buat semuanya , jangan lupa ke gue. Kirim surat kalo perlu,"tulis Abdul Haris yang kini menjadi ajudan Presiden Joko Widodo
"Yang termanis, terpahit, terindah, terlucu, tergila Cuma ada ... di 34 ! ", tulis rekan penulis yang kini jadi wartawab di Kompas, Sari Febriani