"Kami mengumunkan telah berpisah dengan Rabah Benlarbi selaku pelatih timnas U19 Myanmar.Kami berharap Rabah Benlarbi mendapatkan sukses dalam perjalanan karir kedepannya"
Itulah pernyataan resmi dari Asosiasi Sepakbola Myanmar (MFF) usai mengakhir kerjasamanya dengan eks pelatih fisik Juventus,Rabah Benlarbi yang menukangi Myanmar U19 di Piala AFF U18 2017 yang berlangsung dikandang mereka.Ekspektasi publik serrta MFF melihat kesuksesan Myanmar U19 gagal dipenuh Rabah yang harus puas menempatkan anak asuhnya lolos ke semifinal dan gagal menempati posisi ketiga diakhir turnamen.
Kegagalan Rabah bersama Myanmar U19 kian bertambah karena Wan Taing dkk dipermak INDONESIA 1-7 diperebutan tempat ketiga Piala AFF U18 2017.Egi Maulana, Rafly dan Haris sama-sama mencetak dua gol sedangkan Witan melengkapi tujuh gol yang bersarang kegawang Myanmar yang hanya mampu membalas sebiji gol.Kekalahan yang membuat Rabah menganggap INDONESIA menghadapi tim hantu karena anak asuhnya tidak mampu memberikan perlawanan maksimal usai kalah adu pinalti kontra Malaysia dibabak semifinal.
"Indonesia kelihatannya sedang bermain melawan hantu.Hanya ada satu tim yang terlihat dalam pertandingan ini.Dan, Myanmar tidak ada disana,"ungkap Rabah Benlarbi usai timnya dikalahkan Indonesia dalam perebutan tempat ketiga.
Rabah Benlarbi, didatangkan MFF (Asosiasi Sepakbola Myanmar) untuk membentuk Timnas muda Myanmar yang kuat secara fisik sehingga mampu tetap tampil spartan selama 2x45 menit.Laga pamungkas kontra Vietnam yang berakhir 2-1 untuk kemenangan Myanmar menjadi bukti kemampuan anak asuhnya untuk tetap fight walau tertinggal 0-1 hingga babak pertama selesai.Pengalaman pria asal Perancis pun cukup mumpuni dan didatangkan MFF melalui FIFA Goal Project.
Namun apa daya,hasil minor dengan hanya memenangkan tiga laga kontra Brunei,Filipina serta Vietnam dan dua kali kalah dari INDONESIA (1-2 dan 1-7) plus kalah adu pinalti disemifinal Piala AFF U18 2017 kontra Malaysia membuat kesabaran MFF pun habis.Palu pemecatan pun dijatuhkan dan berakhir sudah kerjasama Rabah Benlarbi dengan Asosiasi sepakbola Myanmar.Sebagai gantinya,MFF telah menunjuk Ching Naing sebagai pelatih baru Myanmar U19.
Ching Naing sendiri adalah pelatih klub Yangon FC yang dibawanya menjadi juara MNL-2 (sekelas Divisi Utama/Liga2 di Indonesia).Ching pun harus bekerja keras karena agenda berat telah menanti didepan mata bersama Myanmar U19 yakni tampil dikualifikasi Piala Asia U19 akhir Oktober mendatang digrup G bersama Cina, Filipina serta tuan rumah Kamboja.Hanya juara grup serta lima runner up terbaik yang berhak tampil diputaran final Piala Asia U19 2018 Indonesia.
Prestasi merupakan tolak ukur seorang pelatih sepakbola,jika gagal mempersembahkan trofi maka seorang pelatih harus bersiap kehilangan pekerjaanya kapanpun jua termasuk apa yang dialami Rabah Benlarbi,eks pelatih fisik Juventus yang dipecat oleh MFF usai kalah memalukan dari INDONESIA diperebutan tempat ketiga Piala AFF U18 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H