[caption caption="Hery Syofyan"][/caption]
(Hery Syofyan pembeda dikanal bola/sumber foto: kompasiana)
Met 5 tahun di Kompasiana untuk rekan Kompasioner kanal bola serta olahraga,Hery Syofyan per 17 Mei kemarin.
Sosok Kompasioner yang aktif dalam mengkritisi persoalan disepakbola nasional lewat artikel bernasnya,juga tak lupa artikel balapnya yang selalu mengisi kanal olahraga.Lima tahun tentu bukan waktu yang sebentar dan perlu istiqamah serta konsistensi dalam menulis diblog keroyokan Kompasiana.Istilahnya,asam garam menulis di Kompasiana sudah dirasakan Hery Syofyan.
Hery Syofyan,bagi saya pribadi sosok yang berbeda dan dia menjadi pembeda dikanal bola dalam hal interaksi.Karena kita menulis artikel bukan semata menulis tentang sesuatu tema tetapi bagaimana mampu menimbulkan interaksi dengan Kompasioner lainnya.Untuk urusan yang satu ini harus diakui penulis harus banyak belajar kepada Kompasioner yang terkenal dengan penutup Salam dari Borneo tersebut.
Semua Kompasioner dikanal bola tentunya memiliki ‘cita rasa’ tersendiri dalam mengolah sebuah tema sehingga menghasilkan sebuah tulisan yang baik.Bicara sepakbola nasional di 2017 di kanal bola tidak bisa lepas dari sosok Subhyan Riyadi,bicara liga jerman ada Atthala Parlambang sedang bicara ‘jagoannya’ Headlina di kanal bola maka muncul sosok Gilang Dejan, Arnold Adoe, Yose Revela hingga Oish-cleochyn.Serta Kompasioner lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu disini.
Namun jika melihat progress di 2017 terlihat ada penurunan jumlah artikel yang dirilis Hery Syofyan,berdasarkan data penulis dalam data base yang diolah secara manual tercatat selama 2017 menghasilkan 58 artikel.Bulan Mei menjadi catatan terendah karena baru merilis 1 artikel per 9 mei kemarin tentang Juventus vs Real Madrid, Final Ideal Liga Champion 2016/2017.Padahal dibulan Maret mencatatkan artikel tertinggi dengan 19 artikel,ada apakah?
Hanya Hery Syofyan yang mengetahuinya (walau penulis sudah memperkirakan dan setelah dikonfirmasikan dengan mas Hery ada kecocokan alasan yang mengemuka).Sayang jika pembeda dikanal bola tersebut memilih untuk ‘rehat’ dari aktivitas menulis dikanal bola Kompasiana.Kenapa pembeda?karena bicara data yang tersaji,artikel yang dirilis Hery Syofyan memiliki tingkat komentar dan nilai yang tinggi dari para Kompasioner.
Interaksi itulah yang membedakannya dengan kompasioner lainnya,termasuk penulis sendiri.Memang secara jumlah belum bisa seperti saat sedang ramai-ramainya kanal bola ditahun 2012 hingga 2014 silam.Selain itu bicara durasi artikel,rata-rata artikel Hery Syofyan di 3.5 menit yang berarti lumayan panjang (rata-rata 615 yang membaca artikel tersebut) dengan menampilkan beberapa data pendukung sedang bicara catatan artikel selama lima bulan berjalan maka inilah catatannya.
[caption caption="Hery Syofyan"]
[/caption]
[caption caption="Hery Syofyan"]
[/caption]
Sekali tulisan diatas hanyalah pendapat pribadi yang tentunya bisa diperdebatkan,semoga Hery Syofyan tetap bersemangat untuk tetap menulis dikanal bola Kompasiana.Banyak alasan dan pertimbangan yang dirasakannya yang juga dialami Kompasioner lainnya,sayang jika pembeda dikanal bola harus finish diangka 1499 atau 1500 artikel saja.Apapun keputusan Hery Syofyan tetap harus dihargai dan diapresiasi untuk tulisan-tulisan yang telah dirilis dikanal bola Kompasiana.
#SemangatMenulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H