Naturalisasi kini tidak bisa dihilangkan dalam perkembangan sepakbola dunia,alih alih untuk meningkatkan kualitas Timnas negara -negara yang sepakbolanya baru berkembang namun negara maju macam Italia dan Spanyol pun melakukan proyek naturalisasi. FIFA selaku badan sepakbola dunia pun sudah membuat aturan main yang jelas soal naturalisasi pemain, jika tidak serampangan maka siap-siap masuk meja komisi disiplin AFC/ FIFA seperti yang dialami Timor Leste.
Soal naturalisasi harus diakui Timor Leste memang sedang gencar-gencarnya demi meningkatkan kualitas permainan Timnas Timor Leste dilevel ASEAN hingga kualifikasi Piala Asia 2019/ Piala Dunia 2018. Peringkat FIFA ke-162 dan diatas Indonesia serta Malaysia tentu menjadi hasil yang mereka perlihatkan sejauh ini dikualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia dimana Diogo Rangel dkk menang atas Monglia (4-1 dan 1-0) serta imbang 1-1 dengan Malaysia dan Palestina yang secara otomatis menambah poin mereka dalam ranking FIFA setiap bulannya.
Apa yang dilakukan Timor Leste soal naturalisasi beberapa pemain Brazil seperti Patrick Fabiano (Kazma, Kuwait), Rodrigo Silva (Emirates Club, UAE), Thiago Cunha (Chonburi, Thailand), Juninho atau Aparecido Guimaro de Souza (Avai, Brazil), Murilo de Almeida (Nagano Parceiro, Jepang), Heberty (Ratchaburi, Thailand) dan Diogo Santos (Osotsapa, Thailand) pernah diangkat dalam sebuah artikel di Kompasiana.
Kini kritikan pedas terhadap Asosiasi sepakbola Timor Leste berujung petaka akibat jor-joran dalam menaturalisasi pemain asal Brazil menjadi pemain Timnas. AFC dan FIFA yang sudah melakukan investigasi mendalam akan kasus naturalisasi yang dilakukan FFTL akhirnya menjatuhkan amar putusannya yang cukup berat. Selain mendapat sanksi tidak boleh terlibat dalam sepakbola untuk pengurus juga sanksi denda serta dilarang tampil di Piala Asia 2013.
Komite Disiplin Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dalam pertemuan pada hari Kamis memutuskan Federacao Futebol Timor-Leste (FFTL) dan Sekretaris nya Jenderal, Amandio de Araujo Sarmento (Amandio), bertanggung jawab atas penggunaan dokumen yang dipalsukan. Gelasio De Silva Carvalho (Gelasio), seorang pejabat dari FFTL, ikut terseret dalam kasus tersebut.
Adapun 12 (dua belas) pemain yang dianggap AFC/FIFA melanggar adalah Ramon de Lima Saro, Paulo Helber Rosa Ribeiro, Diogo Santos Rangel, Rodrigo Sousa Silva, Patrick Fabiano Alves Nobrega Luz, Paulo Cesar da Silva Martins, Jairo Pinheiro Palmeira Net, Felipe Bertoldo do Santos, Junior Aparecido Guimaro de Souza, Jaime Celestino Dias Braganca, Heberty Fernandes de Andrade dan Thiago dos Santos Cunha.
Sedangkan laga Timor Leste yang terindikasi menggunakan pemain yang dilarang termasuk saat berjumpa dengan Timnas Indonesia dalam laga persahabatan internasional FIFA 2012 dan 2014. Satu laga lagi adalah gelaran Piala Asia U-22 tahun 2012 dan berikut beberapa laga Timor Leste dengan pemain yang dilarang sebagaimana sumber komdis AFC.
[caption caption="Laga"]
[/caption]
(Laga Timor Leste yang bermasalah / sumber foto : dokumen afc)
Komite Disiplin AFC memutuskan mengeliminasi FFTL dari Piala Asia 2023 serta denda USD20,000. Komite Disiplin menjatuhkan hukuman untuk Amandio dilarang dari kegiatan sepakbola selama tiga (3) tahun dan denda USD9,000. Terkait dua puluh sembilan pertandingan di mana pemain tidak memenuhi syarat dimainkan membuat FFTL mendapat denda tambahan USD56,000.