[caption caption="Stadion Pakansari"][/caption]
(Suporter Timnas distadion Pakansari / sunber foto : sindonews)
Selesai susah kongres tahunan PSSI yang digelar di Hotel Aryaduta, Bandung (8/1). Berbagai keputusan pun telah dirilis oleh PSSI mulai dari gelaran kompetisi resmi PSSI pada Maret mendatang, pencabutan hukuman tujuh klub yang bermasalah dengan Persebaya 1927 kembali bermain dikompetisi Divisi Utama hingga pengumuman calon pelatih Timnas semua level yang akan diputuskan kemudian.
Ada kabar gembira ada juga kabar kurang menyenangkan yang diterima oleh PSSI, apa itu? Jelang kongres tahunan (8/1), AFC selaku federasi Asia lewat komite disiplin AFC melakukan sidangnya dan merilis beberapa keputusan berupa sanksi yang diberikan kepada beberapa anggota asosiasi termasuk PSSI. Ajang Piala AFF Suzuki yang sudah masuk agenda FIFA/AFC menjadi fokus dari siding komite disiplin AFC.
Hasilnya ada tujuh keputusan siding komite disiplin dimana empat sanksi diberikan kepada asosiasi dan tiga sanksi dijatuhkan kepada pemain yang melakukan pelanggaran serius. Penyelenggaraan pertandingan (art 67 Kode disiplin AFC) dan suporter (art 68 kode disiplin AFC) serta hukuman kartu merah dari wasit (art 48 kode disiplin AFC) menjadi acuan komite disilpin AFC, dan berikut rilis komite disiplin AFC
1. PSSI – Denda US$ 20 ribu atas penyelenggaraan semifinal leg pertama Piala AFF Suzuki Indonesia vs Vietnam
2. PSSI – Denda US$ 45 ribu atas penyelenggaraan final leg pertama Piala AFF Suzuki antara Indonesia vs Thailand
3. FAT – Denda US$ 30 ribu atas penyelenggaraan final leg kedua Piala AFF Suzuki antara Thailand vs Indonesia
4. VFF – Denda US$ 38 ribu saat penyelenggaraan semifinal leg kedua Piala AFF Suzuki antara Vietnam vs Indonesia
5. Tran Nguyen Manh / kiper Vietnam – Denda US$ 1000 serta sanksi larangan bertanding dalam dua laga internasional Vietnam
6. Muhammad Abduh/ bek Indonesia – Denda US$ 1000 serta sanksi larangan bertanding dalam dua laga interasional Indonesia
7. Gerd Friedrich Horst Zeise/ pelatih Myanmar – Denda US$ 1000 serta sanksi larangan memimpin 1 laga internasional Myanmar.
[caption caption="Bek Timnas"]
[/caption]
(Sanksi AFC untuk bek Timnas / sumber foto : hariantopskor)
Hukuman AFC kepada PSSI terkait karena ulah suporter Timnas baik dileg pertama semifinal maupun leg pertama final Piala AFF Suzuki 2016 (FIFA / AFC memang sudah melarang flare maupun petasan selama digelarnya pertandingan resmi internasional). PSSI serta pihak penyelenggara sendiri sudah melarang namun sepertinya oknum suporter distadion Pakansari ,Cibinong tetap menyalakan flare saat Timnas bertanding dan hukuman denda pun otomatis dijatuhkan komdis AFC.
Sedangkan bagi Muhammad Abduh, bek kiri Timnas yang mencuri perhatian selama gelaran Piala AFF Suzuki tentu harus lebih berhati-hati dalam mengontrol emosi. Pasal perilaku dalam sebuah pertandingan yang dijatuhkan AFC karena tidak bisa mengontrol emosinya dengan menendang bola kearah bangku cadangan pemain Thailand diakhir laga final leg kedua Piala AFF Suzuki, jika kembali mengulanginya lagi AFC berpotensi menjatuhkan sanksi yang lebih berat lagi kepada bek PS TNI tersebut.
Kongres tahunan sudah dilaksanakan PSSI dan sanksi dari AFC sudah diterima kini saatnya kabinet PSSI dibawah Letjen Edy Rahmayadi bekerja mewujudkan sepakbola Indonesia yang berprestasi dan jauh dari konflik yang mengiringi perjalan PSSI beberapa tahun terakhir. Selain itu pekerjaan rumah terkait perilaku suporter selama mendukung Timnas perlu menjadi fokus agar kedepan tidak terjadi lagi kejadian seperti di Piala AFF Suzuki 2016.