Lihat ke Halaman Asli

Achmad Suwefi

TERVERIFIKASI

pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

Perjuangan Terhenti, Timnas Gagal Juarai Piala AFF

Diperbarui: 17 Desember 2016   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendukung timnas Indonesia saat berlaga. Fourfourtwo

Selangkah lagi Timnas Indonesia menjadi jawara Piala AFF Suzuki! Kemenangan 2-1 di leg pertama di stadion Pakansari membuat Timnas berada di pool terdepan untuk mencetak sejarah sekaligus menggagalkan ambisi Thailand mempertahankan gelar serta menjadi kolektor trofi Piala AFF terbanyak (lima kali). Walau tampil tanpa Andik Vermansyah yang cidera, Riedl tetap yakin Timnas akan mampu mengakhiri kegagalan di empat partai final dan memasang Zulham Zamrun untuk menggantikan posisi Andik.

“Indonesia tim yang menyulitkan. Bisa dilihat dari pertandingan terakhir, tetapi kami selalu siap dan telah mempersiapkan diri untuk laga besok (malam ini). Target kami adalah menjadi juara,” ucap Kiatisuk Senamuang jelang laga final.

“Sekalipun menang 2-1 dipertandingan pertama, tidak ada jaminan bagi kami untuk bisa menjadi juara ,” ujar Riedl , pelatih Timnas saat jumpa pers jelang laga final.

Riedl tetap memainkan pola 4-2-3-1 dengan tetap mempercayakan dua gelandang jangkar kepada Bayu Pradana dan Manahati Lestusen yang sedang merayakan hari ulang tahunnya ke-23 (17/12). Zamrun melengkapi posisi penyerangan sayap Timnas bersama Lilipaly, Rizki Pora dan Boaz Solossa. Lini pertahanan tetap mempercayakan kuartet Benny, Abduh, Hansamu dan Fakhrudin untuk menjaga gawang Meiga dari gempuran pemain Thailand.

Formasi 3-4-1-2 menjadi pilihan Senamuang untuk memenangi pos lini tengah dengan memasukkan pemain termahal Thailand yang berjuluk Busquet-nya Thailand, Taanaboon Keesarat sebagai gelandang jangkar bersama Chappuis dan Sarach Yooyen. Sedang trio Teerasil, Cahttong dan Chanatiph diandalkannya untuk membongkar soliditas permainan Timnas Indonesia.

Babak Pertama, Thailand keluar dari Tekanan

“Thailand Hardcore”, spanduk di tribun utama disiapkan suporter Thailand untuk menyambut kedatangan Timnas Indonesia sebagai upaya untuk menekan mentalitas Boaz Solossa dkk. Aksi mengerek bendera raksasa dari supporter Thailand dan Indonesia menjadi momen menarik jelang laga yang dipimpin wasit asal UEA, Abdullah yang sepanjang karirnya royal dalam memberikan kartu kepada pemain yang dianggap melakukan pelanggaran.

Benny Wahyudi menjadi pemain pertama yang merasakan kartu dari sang wasit usai pelanggaran terhadap Chattong di babak pertama. Timnas mampu memulai laga babak pertama dengan baik, serangan-serangan pemain Thailand yang nampak terbebani dengan kekalahan di leg pertama mampu dipatahkan lini belakang Timnas Indonesia.

Serangan bergelombang pemain Thailand lewat aksi Chattong, Tristan dan Chanatiph membuat pemain bertahan Timnas harus bekerja ekstra keras agar gawang Meiga tidak kebobolan. Namun beberapa kali Timnas Indonesia mampu menyulitkan pertahanan Thailand termasuk peluang matang yang diperoleh Zulham Zamrun.

Di saat Timnas mampu mengimbangi permainan tim tuan rumah, Thailans justru mampu mencuri gol dimenit ke-37 lewat aksi Shirooth Chattong. Umpan Teerathon kejantung pertahanan Timnas mampu dihalau Fakhrudin namun sayang sepakannya justru membentur kaki Chattong yang bolanya menjebol gawang Meiga. Gol yang membuat Thailand ‘leading’ 1-0 atas Timnas dan bertahan hingga babak pertama usai serta unggul aggregat gol tandang 2-2 atas Timnas.

Babak kedua, Gol Cepat Thailand Merubah Situasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline