Lihat ke Halaman Asli

Achmad Suwefi

TERVERIFIKASI

pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

Letjen Edy, Antara Ranking 179 FIFA dan Timnas Lolos Olimpiade 2024

Diperbarui: 10 November 2016   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Letjen Edy"][/caption]

(Letjen Edi Rahmayadi, Ketum PSSI periode 2016-2020 / sumber foto : kompas.com)

“Kemenangan ini baru awal.kedepannya banyak pekerjaan yang harus dituntaskan.terutama untuk meraih prestasi buat Timnas Indonesia.Sebentar lagi ada Piala AFF 2016 untuk timnas senior,kemudian tahun depan Sea Games 2017 dan Asia Games 2018 untuk Timnas U-23.PSSI harus bekerja keras mempersiapkan Timnas yang kuat”

Itulah ungkapan Letjen Edi Rahmayadi yang juga Pangkostrad paska terpilih menjadi Ketum PSSI baru periode 2016-2020 menggantikan La Nyala Mattalitti.Sebuah pekerjaan yang bukan ringan namun bisa diusahakan dan diraih dengan kerja keras, strong leadership dan manajemen konflik selama memimpin PSSI kedepannya.Ditengah kesibukannya sebagai Pangkostrad, tentu Letjen Edi harus mampu memiliki ‘kabinet kerja’ yang mumpuni dan mau bekerja untuk mewujudkan harapannya tersebut.

Apalagi Ketum PSSI baru pun memiliki goal atau tujuan pribadi selaku Ketum PSSI yang baru yakni bagaimana Timnas Indonesia bisa lolos ke Olimpiade 2024 mendatang.Sebuah ikhtiar dan rencana terprogram harus mampu disiapkan untuk mewujudkan ‘goal’ tersebut, bukan saja sekedar program Timnas yang tertata rapi mulai dari U-16, U-19 hingga U-23 yang menjadi kerangka Timnas untuk Olimpiade plus tiga pemain senior namun juga dukungan finansial besar demi target tinggi tersebut.

[caption caption="Asiop"]

[/caption]

(aksi pemain Indonesia dilaga internasional baru-baru ini / sumber foto : tribunnews)

http://m.kompasiana.com/wefi/ranking-179-fifa-modal-awal-ketum-pssi-baru_58099d5fbb93736d109c7edd

Selain target prestasi Timnas semua level yang muaranya lolos ke olimpiade 2024 dan itu berarti mengikuti jejang Ramang dkk di Olimpiade 1956 Melbourne, Australia. Penulis juga ingin memberikan kado dan masukan terkait dengan prestasi Timnas Indonesia dimana kadonya adalah ranking 179-FIFA sebagai modal awal dimasa kepemimpinan Letjen Edi di PSSI dan ‘kabinetnya, mau naik atau turun tergantung bagaimana Timnas bertanding disetiap kalender FIFA.

Laga internasional dalam kalender FIFA menjadi menu wajib yang harus dimaksimalkan oleh BTN (Badan Tim Nasional-red) jika masih dihidupkan.Dengan memanfaatkan laga internasional maka pemain akan mendapatkan tensi tinggi laga internasional yang berefek kepada peningkatan kualitas teknik dan skill pemain sehingga bisa membantu menaikkan posisi Indonesia diranking FIFA.Salah satu syarat untuk mendukung hal tersebut tidak lain tidak bukan JADWAL KOMPETISI yang HARUS MENYESUAIKAN JADWAL INTERNASIONAL FIFA yang BERARTI JUGA JADWAL TIMNAS INDONESIA.

Sedang untuk membantu mewujudkan ‘goal’ Timnas tampil di Olimpiade 2024, berbagai cara dapat dilakukan mulai dari kompetisi yunior dari suratin, liga santri hingga ISL/TSC U-21 sebagai sarana kompetisi pemain muda hingga bank data pemain yang dimiliki oleh BTN/PSSI. Jika melihat rule of play Olimpiade yang diperuntukkan untuk Timnas U-22 maka pemain kelahiran 1 Januari 2002 menjadi standar dalam pembentukan jangka panjang Timnas U-23 Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline