Pada 15 Mei 2016 saat kongres tahunan FIFA di Meksiko, Gibraltar dan Kosovo secara resmi ditetapkan sebagai anggota baru FIFA. Setelah sebelumnya bergabung dengan UEFA (konfederasi sepak bola Eropa) kini kedua negara sudah bisa mengikuti serta menerima segala bentuk program yang diselenggarakan oleh FIFA mulai dari FIFA Development Program hingga ikut dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa (UEFA) yang akan digelar pada September mendatang.
FIFA sendiri sudah mengambil keputusan terkait keikutsertaan Gibraltar dan Kosovo di PPD (Pra Piala Dunia 2018) Rusia Zona Eropa yang akan berlangsung 14 bulan tersebut. Kosovo ditempatkan FIFA bergabung di Grup I bersama Kroasia, Islandia, Ukraina, Turki dan Finlandia. Sedangkan Gibraltar bergabung di Grup H bersama Belgia, Bosnia Herzegovina, Yunani, Estonia dan Siprus untuk memperebutkan 13 tiket ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.
Lalu apa yang bisa diambil dari bergabungnya Gibraltar dan Kosovo sebagai anggota baru FIFA? Tentunya adalah bagaimana mereka mempersiapkan diri untuk mampu bersaing di Eropa dengan membangun sepak bola mereka termasuk infrastruktur di dalamnya. Saat Islandia dengan populasi 300 ribu jiwa mampu mengejutkan publik sepak bola dunia di Piala Eropa 2016, bisa jadi kejutan dari negara kecil yang penduduknya 1/10 dari penduduk Islandia yakni Gibraltar juga dinantikan.
Walau di kualifikasi Piala Eropa 2016 Grup D Gibraltar harus mengakui keunggulan negara kuat Eropa macam Polandia dan Jerman, setidaknya mereka sudah mulai membangun setiap kekurangan yang mereka miliki untuk menjadikan Timnas mereka meraih kemenangan dan poin di kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa. Kebetulan penulis juga pernah mengangkat artikel tentang Gibraltar di kualifikasi Piala Eropa 2016 saat akan berjumpa dengan Polandia.
Kini majalah bulanan FIFA 1904 edisi Bulan Juli pun mengangkat bahasan spesial tentang Gibraltar dan Kosovo sebagai anggota baru mereka. Penulis bisa melihat bagaimana mereka mencoba membangun sepak bola mereka sekaligus share di Kompasiana sebagai bahan rujukan yang semoga bermanfaat untuk pengembangan sepak bola di Republik Indonesia.
KOSOVO
Bergabung Sejak 13 Mei 2016
- Pelatih: Albert Bunjaki (Kosovo)
- Stadion: Trepca, Mitrovica (kapasitas = 18 ribu)
- Penduduk: 1,8 juta
- Ibu kota: Pristina
- Bahasa: Albania dan Serbia
Sinar Terang Kosovo
Flash back di Bulan Juni 2016 saat sekitar tujuh ribu pendukung Kosovo datang ke Frankfurt untuk mendukung Timnas Kosovo bertanding dalam laga uji coba resmi FIFA. Hampir 420 ribu orang Kosovo tinggal di luar negeri baik di Jerman, Amerika Serikat hingga Austria. Sejak merdeka dari Serbia pada 2008, Kosovo kini telah menjadi negara dengan penduduk rata-rata termuda di benua Eropa dengan 33 persen usia di bawah 16 tahun serta lebih dari setengahnya adalah usia di bawah 25 tahun.
Dalam perspektif sepak bola, dengan apa yang dimiliki Kosovo menjadikan negara yang mendapat dukungan 100 negara di PBB itu berpotensi menjadi kekuatan sepak bola eropa di masa datang. Sebagaimana Islandia mampu mengembangkan potensi bakat muda mereka sejak 2008 yang akhirnya menjadi kekuatan di Perancis kemarin. Sehingga wajar bila Kosovo memiliki sinar terang dalam perkembangan sepak bola mereka.
Fokus Pembenahan Infrastruktur
Salah satu kekurangan dari Kosovo adalah infrastruktur sepak bola yang ada di Kosovo yang pastinya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Termasuk di dalamnya Stadion Trepca yang menjadi markas Timnas Kosovo pun masih memerlukan renovasi di sana sini serta rencana untuk membangun stadion baru ke depannya. Hal itu yang membuat Ketua Umum ‘PSSI-nya’ Kosovo (FFK), Fadil Vokrri perlu memikirkan rencana khusus nan cermat agar segala kekurangan terkait infrastruktur dapat segera diatasi.
“Banyak Pekerjaan Menanti di Depan Kita”
Jadi ingat semboyan Presiden Joko Widodo soal kerja dan kerja. Hal tersebut juga yang menjadi pegangan pelatih Kosovo, Albert Bunjaki tentang banyak pekerjaan yang harus dihadapi dalam membangun Timnas Kosovo. Kosovo memiliki kompetisi profesional liga super Kosovo serta Divisi 2 di mana klub mereka, FC Feronikeli dan FC Pristinan akan bermain di babak kualifikasi Liga Champions Eropa musim 2016/17.
“Ada banyak pekerjaan didepan kami. Tapi saya percaya bahwa tim kami memiliki masa depan yang cerah,” ungkap Albert Bunjaki yang sukses membawa Kosovo memenangkan laga perdana mereka saat uji coba di laga resmi FIFA.
GIBRALTAR
Bergabung sejak 13 Mei 2016
- Pelatih: Jeff Wood (Inggris)
- Stadion: Victoria (kapasitas = 5 ribu)
- Penduduk: 30 ribu
- Bahasa: Inggris.
Inggris, Tujuan Pemain Muda Gibraltar
Pemain mudi usia 18-19 pergi dari Gibraltar menuju Inggris untuk bermain di klub-klub universitas di negeri ‘Ratu Elizabeth’ tersebut dan jika mereka sukses maka peluang bergabung dengan klub profesional pun terbuka. Pemain terkenal Gibraltar sejauh ini adalah Scott Wiseman yang bermain di klub Scunthorpe (Divisi 3 Inggris) serta Jake Gosling di klub AFC Newport (Divisi 4 Inggris). Baca juga tentang Gibraltar di sini.
Tentunya akan menarik melihat kiprah Gibraltar (yang sudah merasakan beratnya persaingan di kualifikasi Piala Eropa 2016) dan Kosovo di PPD 2018 Zona Eropa. Kosovo tentunya akan memberikan rasa persaingan tersendiri bagi Serbia dan juga Albania yang memang berdekatan karena berasal dari daerah yang sama. Selain itu adalah pergerakan lalu lintas pemain dimana salah satu nya, Andrian Januzaj yang juga bisa bermain untuk Kosovo (sebagaimana gambar diatas).
Welcome Gibraltar and Kosovo!
Salam sepak bola,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H