PSSI menjanjikan tanggal (3/6) besok akan mengumumkan siapa calon pelatih kepala Timnas Indonesia Senior, apalagi Indonesia dipastikan lolos ke babak utama Piala AFF 2016 di Myanmar dan Filipina alias tidak harus mengikuti kualifikasi Piala AFF 2016. Menempati peringkat ketiga grup B Piala AFF 2014 setidaknya menjadi poin penting bagi Indonesia walau harus absen hampir setahun akibat sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA.
“Untuk pelatih timnas kemungkinan PSSI tetap mencari pelatih lokal sebagai pengganti Benny Dollo,” ungkap Sekjen PSSI, Azwan Karim beberapa waktu.
Walaupun pemerintah melalui Menpora RI, Imam Nahrawi pernah menyuarakan idenya agar Timnas dilatih Jose Mourinho atawa Guss Hinddink, namun PSSI sepertinya lebih sreg dengan pelatih asli Indonesia. Bisa jadi pertimbangan waktu yang ada dan hanya gelaran Piala AFF 2016 yang akan dihadapi Timnas (untuk level Piala Asia 2019 dan Pra Piala Dunia 2018, Indonesia sudah tidak bisa berlaga) menjadikan pilihan kepada pelatih lokal adalah pilihan paling bijak saat ini (dalam pandangan penulis).
Lalu siapa yang akan menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2016 Myanmar dan Filipina ? Bolehlah penulis sedikit menyuarakan pandangannya sebagaimana beberapa artikel sebelumnya yang membahas tentang para pemain yang layak menghuni Timnas baik pemain lokal maupun yang berkompetisi diluar negeri seperti Andik Vermansyah, Irfan Bachdim hingga Stefano Lilipaly. Dalam pandangan penulis selain sosok Rahmad Darmawan, Jacksen F Thiago, Djajang Nurjaman ada dua sosok yang pantas diberikan tanggung jawab membesut Timnas yakni Nil Maizar dan Indra Sjafrie.
Keduanya memiliki pengalaman melatih Timnas Indonesia bahkan Indra Sjafrie mampu membawa Evan Dimas dkk menjadi juara Piala AFF U19 2013 serta lolos ke Piala Asia U19 2014 walau harus angkat koper terlebih dulu karena menjadi juru kunci grup B yang dihuni Uzbekista, UEA dan Australia. Sedang Nil Maizar yang melatih Timnas di Piala AFF 2012 di Malaysia gagal membawa Andik dkk lolos ke babak semifinal karena Indonesia hanya menduduki posisi ketiga grup, posisi yang sama diraih Alfred Riedl di Piala AFF 2014.
Sedang Rahmad Darmawan atau biasa dipanggil RD juga mantan arsitek Timnas U23 di Sea Games 2011 dan 2013 dengan prestasi membawa Indonesia meraih medali perak. Sedang dilevel Timnas senior pernah berduet bersama Jacksen F Thiago kala membesut Boaz Solossa dkk di kualifikasi Piala Asia 2015. Kini RD sedang berjuang mengangkat klubnya, T Team di liga super Malaysia yang berada diperingkat keempat tertinggal dari Johor Darul Takzim, Felda United dan Selangor FA.
Pandangan menarik Nil Maizar dan Indra Sjafrie tentang menjadi pelatih Timnas Indonesia yang disarikan dari sumber harian top skor.
“Siapapun nanti yang akan menjadi pelatih timnas, tentu harus mengoptimalkan potensi yang ada. PELATIH TIMNAS TAK BOLEH MENGELUH, TIDAK PERLU BERCERITA KEMANA-MANA, HARUS FOKUS,” ungkap Nil Maizar soal tantangan pelatih Timnas terkait situasi sepakbola Timnas paska sanksi FIFA.
“Saya tidak menyebut itu sebagai kendala atau kekhawatiran tetapi situasi yang harus dihadapi. PASTINYA MENJADI PELATIH TIMNAS ITU ADALAH TANGGUNG JAWAB,” kata Indra Sjafrie soal kondisi tidak ideal yang dihadapi Timnas Indonesia.
Siapa calon pelatih Timnas Indonesia, apakah Nil Maizar atau Indra Sjafrie ? atau mungkin ada calon lain diluar keduanya, pastinya PSSI dengan tim experts panel nya sudah mengantongi beberapa nama yang layak untuk memimpin Timnas di Piala AFF 2016.
“Janjinya tanggal 3 Juni 2016 akan diputuskan siapa pelatih timnas yang terpilih. Keputusan memang harus cepat karena waktunya sudah mepet,” ungkap Nil Maizar terkait soal pelatih Timnas Indonesia.