[caption caption="Tempat favorit menulis"][/caption]Istiqamah dalam menulis memang memerlukan konsistensi dan semangat yang tak kendur. Terkadang keterbatasan yang dimiliki menjadi satu alasan seseorang untuk berhenti menulis atau jarang menulis. Mulai dari kesibukan yang super padat, sedang berlibur hingga berbagai aktivitas pribadi yang membuat waktu untuk menulis menjadi berkurang.
Selain itu terkadang menulis membutuhkan tempat yang enak agar ide-ide brilian atau menarik muncul kepermukaan dan mudah untuk dituangkan dalam tulisan. Beberapa tempat menulis seperti dirumah, dikafe ataupun ditempat yang refresentatif lainnya plus waktu yang mendukung akan memudahkan seseorang untuk menulis sebuah artikel. Tetapi bagi penulis ada satu tempat favorit untuk menulis yakni BIS JEMPUTAN.
Kok Bis Jemputan ? karena memang kebetulan penulis mendapat fasilitas bis jemputan yang disediakan oleh perusahaan untuk mengantar pekerja dari titik jemputan menuju pabrik dan begitu sebaliknya. Istilahnya tinggal duduk yang manis (boleh pilih mau aktivitas apa saja mulai dari tidur, ngobrol ngalor ngidul hingga tidur, bebas dilakukan) sembari menanti bis tiba didepan pabrik.
Tapi bagaimana caranya menulis di bis jemputan apalagi kalau jemputannya tidak AC alias Angin Cemilir saja yang masuk lewat sela-sela kaca mobil ?Asal ada niat, ada ide atau bahan untuk tulisan biarkan jari jemari bermain diatas handphone karena syaratnya harus ada hape sebagai sarana untuk menulis. Kalau pakai notebook jangan dech asli tidak 'recomended' karena tidak bebas bergerak baik tangan maupun kaki kita.
Kebetulan waktu tempuh dari titik jemputan ke pabrik dikawasan EJIP, Cikarang memakan waktu minimal 30 menit jadi cukuplah untuk mulai membuat tulisan sesuai dengan tema yang akan diangkat. Apalagi kalau macet total (kecuali hari sabtu, dijamin lancar jaya) bisa makin banyak waktu yang ada untuk bisa merampungkan tulisan artikel yang kita buat. Istilahnya macet membawa berkah dimana bagi yang bujang bisa ngobrol sama cewek bagi penulis bisa membuat tulisan artikel sambil sesekali ngobrol dengan teman sebelah (biar ndak dibilang sombong gitu).
Dalam menulis penulis bermodalkan dua handphone (bukan sombong karena yang satu punya pribadi sedang satu lagu inventarisir pabrik yang pulsanya diberikan kepada penulis termasuk didalamnya pulsa internet). Memang agak repot sich tapi jadi mempermudah proses menulis dimana hape pribadi (Smartfren C) untuk menulis baik draft maupun langsung jadi sedang hape inventarisir (Nokia X) untuk searching didunia maya bila memang membutuhkan file tambahan dalam menulis. Tinggal copas filenya lalu kirim via wa ke hape pribadi untuk kemudia diupload kedalam tulisan kita.
Bila sudah selesai tulisannya langsung dech masuk ke kompasiana via chrome (baik dihape pribadi maupun inventarisir) lalu copas tulisan yang sudah buat dalam dashboard Kompasiana lalu klik tayang dech. Hanya memang kekurangannya selama ini adalah tidak bisa langsung upload foto alias lama banget ndak tahu kenapa sehingga terkadang harus mengedit tulisan untuk menambahkan foto sebagai gambar judul tulisan yang dibuat.
Menulis dibis jemputan memang tidaklah mudah (apalagi kalau yang sedikit-sedikit kepalanya pusing karena melihat hape), namun karena sudah biasa dan juga cukup representatif maka menulis dibis jemputan menjadi salah satu tempat favorit bagi penulis untuk menulis. Istilahnya memanfaatkan waktu yang ada dari pada tidur atau bengong mending mengolah otak untuk membuat tulisan sesuai dengan minat yang kita sukai dan menulis artikel bola khususnya memang mengasyikkan bagi penulis.
Rekan Kompasioner tertarik mencoba menulis dibis atau sejenisnya? Silahkan mencoba sensasinya sekali-sekali nanti bisa keterusan lho.
Tetap semangat menulis untuk memberikan warna tersendiri dengan sesuatu yang kita miliki.
#SemangatMenulis