Lihat ke Halaman Asli

Achmad Suwefi

TERVERIFIKASI

pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

Adakah yang Lebih Dahsyat dari Kematian ?

Diperbarui: 21 Februari 2016   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebuah renungan malam ..

Masa sich ada yang lebih dahsyat dari dahsyatnya kematian atau sakaratul maut, jawabnya ternyata ada. Apa itu ? jawabnya adalah MENYIA-NYIAKAN WAKTU. “Sesungguhnya menyia-nyiakan waktu lebih dahsyat daripada kematian. Karena menyia-nyiakan waktu memutuskan seseorang dari Allah dan negeri akhirat. Sedang kematian hanya memutuskan dunia dengan penghuninya.”

Kata-kata inspirasi dari Imam Asy-Syafi’i yang berkata .. ”Bersahabat dengan sufi, jika anda tidak bisa mengambil manfaat darinya, maka anda akan mendengar dari sua perkataan yaitu : WAKTU ADALAH PEDANG, jika anda tidak menggunakan untuk memotong, maka ia akan memotong anda. Dan waktu jika anda tidak disibukkan dengan kebaikan, maka anda akan menyibukkannya dengan keburukan”.

Sebuah perkataan yang bermanfaat untuk kita dalam menjalani kehidupan ini dengan mampu memaksimalkan setiap momen yang ada untuk diri, keluarga dan lingkungan sekitar kita. Sehingga waktu yang ada tidak terbuang dengan percuma dan semakin membuat kita dengan Allah Yang Maha Rahman dan Rahim.

Ibnu Qayyim pun berkata terkait perkataan Imam Asy-Syafi’i diatas .. ”Kedua kalimat tersebut sangat bermanfaat, dan menunjukkan kuatnya tekad dan betapa semangatnya orang yang mengatakannya. Cukuplah pujian Asy-Syafi’I terhadap kelompok yang merealisasikan perkataan tersebut.”

Salah satu yang sebagian kita kerap melakukannya adalah MARAH ..
”Diantara tanda-tanda kemarahan adalah menyia-nyiakan waktu,.” Sebuah nasihat dari Ibnu Umar ra ..

”Diwaktu pagi, jangan punya perasaan akan sampai sore dan sebaliknya diwaktu sore jangan kau berperasaan akan (hidup) sampai pagi, gunakanlah kesempatan hidupmu sebelum mati, dan sehatmu sebelum sakit, karena kau tidak tahu pasti, bagaimana namamu kelak dihari kiamat (yakni) menjadi manusia baik atau pendurhaka”.

Semoga bermanfaat untuk rekan Kompasiana.

Salam Kompasiana,
Wefi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline