(Kurt Cobain, Vokalis band Nirvana / sumber : Dailymail)
Siapa yang tidak kenal Kurt Cobain, vokalis grup band Nirvana yang mampu menghipnotis musim dunia diera 90-an. Bagi penulis yang juga ikut merasakan nge-grungenya musim ala Nirvana, saat itu lagi ramainya majalah terbitan Kompas Gramedia, HAI yang menjadi salah satu rujukan bacaan musik dunia membuat penulis yang juga sempat jadi loper Koran bisa membaca dengan gratis bahasan Nirvana dimajalah tersebut. Dan hari ini adalah hari lahirnya Kurt Cobain (49 tahun) yang memilih mengakhir hidupnya dengan cara bunuh diri pada 5 April 1994.
Kurt Donal Cobain adalah nama lengkapnya, lahir dari pasangan Donald Leland Cobain dan Wendy Elizabeth di Rumah Sakit Grays Harbor. Perjalanannya mengantarkan dirinya menjadi salah satu vokalis disebuah grup yang akhirnya mampu menghipnotis musik dunia bersama Nirvana yang menelurkan album pertamanya BLEACH pada tahun 1989. Selanjutnya Nirvana yang dibentuk Cobain bersama Krist Novoselic mampu mengejutkan musik kala itu yang memang penuh dengan warna.
"With the lights out, it's less dangerous. Here we are now; entertain us. I feel stupid and contagious. Here we are now; entertain us A mulatto, an albino, a mosquito, my libido Yeah, hey I'm worse at what I do best And for this gift I feel blessed Our little group has always been And always will until the end Hello, hello, hello, how low Hello, hello, hello, how low Hello, hello, hello, how low Hello, hello, hello"
Itulah lirik dari lagu Nirvana berjudul Smell Like Ten Spirits dari album Nevermind (1992) yang begitu menghentak dan asyik untuk menyuntikan semangat dalam diri penulis. Dan ndak bosan untuk memutar kembali walau pun kini sudah bertambah usia (21 tahun sejak kematian) sang Lead Vocal Nirvana, Kurt Cobain.
(Frances Bean, puteri Cobain yang kini sudah dewasa / sumber : dailyedge.ie)
Pastinya Kurt Cobain akan melewatkan beberapa hal menarik dalam hidupnya paska kematiannya. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan Kurt Cobain yang menikah dengan artis Courtney Love dan dikarunia seorang puteri bernama, Frances Bean yang lahir pada 1 April 1994 seprti …
1. Puterinya, Bean yang kini tumbuh dewasa
2. Kampung halamannya di Aberdeen yang didatangai para penggemar Nirvana
3. Aktor, Macauley Caulkin yang bergaya ala Cobain
4. Sudah dewasanya Ryan Lochte, si bayi yang berada diair dalam sampul album Nirvana, NEVERMIND.
(Ryan Lochte, sibayi dalam Album Nirvana ‘NEVERMIND’ / sumber : dailyedge.ied)
Dan ada yang menarik dari sosok Kurt Cobain dalam pandangan penulis apalagi kalau bukan soal surat perpisahannya yang menggambarkan kondisi dan kegundahan dirinya.
"Selama beberapa tahun ini, aku sudah tidak bisa merasakan lagi kegembiraan dalam mendengar, meresapi dan juga menciptakan musik.
Aku merasa bersalah akan hal ini contohnya, ketika kami (Nirvana) ada dibawah panggung dan lampu-lampu panggung nenyala serta orang-orang berdesakan menunggu kami sambil berteriak histeris.
Itu tidak mempengaruhiku seperti halnya Freddie Mercury yang notabene sangat menyukai dan menikmati kekaguman penonton dibawah panggung. Semua itu merupakan sesuatu yang sangat aku kagumi sekaligus membuatku iri.
Faktanya adalah aku tidak bisa membohongimu, kalian semua, atau aku sendiri. Kejahatan terburuk yang pernah aku lakukan adalah berpura-pura kepada semua orang bahwa aku orang yang sangat bahagia 100 persen. Jelas, ini tidak adil bagi kalian dan juga bagiku. Kadang aku merasa perlu adanya dorongan jam waktu sebelum aku naik ke atas panggung.
Aku sudah mencoba sekuat tenaga untuk menghargainya dan aku benar-benar menghargai hal itu. Tuhan mempercayaiku dan aku juga. Tapi, itu tidak cukup. Aku menghargai kenyataan bahwa aku dan kami (Nirvana) telah mempengaruhi dan menghibur bagitu banyak orang.
Aku pasti salah satu tipe orang narsistis yang hanya menghargai sekeliling ketika aku sendirian. Aku terlalu sensitif, aku perlu sedikit mati rasa untuk menghadirkan kembali keantusiasanku semasa kecil dulu. Dalam beberapa tur terakhir ini, aku telah belajar banyak menghargai orang-orang yang aku kenal secara dekat dan penggemar musik kami.
Tapi, aku tetap tidak bisa menghilangkan rasa frustasi, perasaaan bersalah, dan empatiku kepada semua orang. Ada kebaikan diantara kita semua, aku benar-benar mencintai umat manusia secara keseluruhan, sangat mencintai sampai itu membuatku sudah.
Awalnya, kehidupanku sangat baik dan aku bersyukur. Namun, sejak berumur 7 tahun, aku mulai membenci umat manusia secara keseluruhan karena begitu mudahnya orang berteman dan merasakan empati dan karena aku sangat menyayangi dan merasa peduli kepada semua orang.
Terima kasih dari lubuk hatiku yang terbakar dan menyakitkan ini atas perhatian dan surat-surat yang aku terima selama setahun ini. Aku pasti orang yang sensitif dan tidak mempunyai harapan lagi. Jadi ingatlah LEBIH BAIK PADAM DARIPADA PUDAR.