Lihat ke Halaman Asli

Achmad Suwefi

TERVERIFIKASI

pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

Delapan Langkah Reformasi Sepakbola Indonesia dari Kemenpora

Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Menpora, Imam Nahrawi saat menunjukkan rencananya untuk sepakbola nasional / sumber : harian top skor)

Akhirnya penulis bisa tahu seperti apa sih format reformasi sepakbola Indonesia yang ditawarkan oleh Kemenpora lewat tim Transisi setelah sekian lama menanti. Bagaimanapun itu penting sebagai bagian kita menilai gambaran utuh dari Kemenpora yang menyebutnya sebagai Tata Kelola Reformasi Sepakbola Nasional atau kalau penulis lebih senang dengan istilah Blueprint sepakbola versi Kemenpora.

 

Menyediakan Piala Kemerdekaan bagi penulis bukan sesuatu yang luar biasa malah sudah keharusan karena Kemenpora membekukan Pengurus PSSI yang sekaligus berhenti pula kompetisi ISL dan turunannya. Justru yang ingin dilihat seperti apa gambaran tata kelola sepakbola nasional versi Kemenpora yang mendengungkan transparansi, akuntabulitas serta pembasmian mafia sepakbola nasional.

 

Teringat saat Menpora RI, Imam Nahrawi bersama Jubir Kemenpora, Gatot S Dewa Broto memperlihatkan sebuah buku berwarna biru dan hijau saat melakukan konferensi pers. Sebuah buku yang berisi panduan atau rencana tata kelola sepakbola Indonesia yang menjadi panduan bagi tim Transisi bentukan Kemenpora.

 

Sesuatu yang ingin penulis ketahui sehingga penulis memiliki gambaran seberapa besar tekad, rencana dan penguasaan Menpora akan pengelolaan sepakbola Indonesia demi mewujudkan sepakbola berprestasi. Akhirnya Kemenpora mulai membeberkannya kepada publik lewat twitter.

 

Tujuannya apa sih tata kelola sepakbola Indonesia versi Kemenpora ? yakni membuat sepakbola Indonesia lebih baik disemua lini baik klub, federasi hingga asosiasi pengurus. Organisasi profesi dari sepakbola, yaitu pemain, pelatih, wasit dan perangkat pertandingan lainnya juga harus lebih baik.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline