Estadio National, Santiago, Chile memerah dan menjadi saksi mata laga final COpa America 2015 Chile yang merupakan edisi ke-44 Copa America sejak digelar pertama kali pada 1916 silam. Tuan rumah Chile berhasil maju ke final usai mengkandaskan Peru 2-1 dan akan berhadapan dengan Argentina yang mampu membungkam Paraguay dengan skor telak 6-1 dimana Lionel Messi mampu menyumbangkan tiga assist yang membawanya menjadi MVP pada laga tersebut.
Laga seru dan menarik dari dua juru taktik asal Argentina, Gerardo Martino (Argentina) dan Jorge Sampaoli (Peru) demi mewujudkan impian kedua Negara. Chile ingin mengakhiri masa penantian juara Copa America sejak 99 tahun lalu usai selalu gagal di empat final Copa America sedang Argentina sudah menanti 22 tahun sejak terakhir juara pada Copa America 1993 Kolombia.
Situasi pun menguntungkan keduanya untuk mampu menurunkan pemain terbaiknya dilaga final yang dipimpin Wilmar Roland (Kolombia). Jorge Sampaoli beruntung tidak ada pemain Chile yang terkena kartu sedangkan ‘Tata’ Martino bias memainkan trio Mascherano – Messi – Aguero yang tidak terkena kartu pada laga semifinal kontra Paraguay sehingga diharapkan kedua tim mampu tampil maksimal.
Starting XI yang diturunkan Gerardo Martino serta Sampaoli dilaga final Copa America 2015,
Argentina (4-3-3): Romero; Zabaleta, Demichelis, Otamendi, Rojo; Biglia, Mascherano, Pastore; Messi, Aguero, Di Maria,
Chile (4-3-1-2): Bravo; Isla, Medel, Silva, Beausejour; Vidal, Diaz, Aranguiz; Valdivia; Vargas, Sanchez.
Babak pertama pertandingan berjalan berimbang dimana Chile menerapkan pola yang digunakan Jerman kala menang atas Argentina difinal Piala Dunia 2014 yang pressing total pergerakan pemain Argentina. Strategi yang mampu membuat Messi dkk tidak banyak melakukan serangan berbahaya kegawang Bravo. Petaka justru menimpa Argentina saat laga memasuki menit ke-30 kala Angel di Maria yang dipressing pemain Chile untuk menghadang pergerakannya mengalami cidera harmstring.