Lihat ke Halaman Asli

Achmad Suwefi

TERVERIFIKASI

pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

Wow.. Pemilik Restoran pun Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2018

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Tampil di Kualifikasi ataupun Putaran Final Piala Dunia adalah impian terbesar semua pemain sepakbola diseluruh dunia, termasuk juga para pemain amatir sekalipun yang mendapat panggilan untuk membela Timnas mereka. Kualifikasi Piala Dunia fase grup (babak kedua) zona Asia sudah dimulai dan Indonesia pun tidak bisa tampil di PPD 2018 Rusia karena jatuhnya sanksi FIFA tetapi nun jauh disana seorang pemilik restoran justru mampu merasakan panasnya kualifikasi Piala Dunia 2018.

 

Karun Gurung namanya, nama yang asing tentunya bagi publik sepakbola negeri ini. Yah Karun Gurung memang pemain Timnas Bhutan yang baru saja mencetak sejarah dengan tampil di PPD 2018 Rusia fase grup usai dibabak pertama mampu menaklukkan Srilangka sehingga berhak tampil sejak laga perdana fase grup (11/6) kemarin. Walau Bhutan harus mengakui keunggulan Hongkong 0-7 distadion Mongkok, namun apa yang telah dicapai Karun Gurung dkk tidak bisa dilakoni oleh pemain terbaik Indonesia di PPD 2018.

 

Majalah FIFA Weekly edisi terbaru menampilkan sosok Karun Gurung dalam rubrik turning point yang merupakan kisah inspiratif dari para pelaku sepakbola diseluruh dunia dan Gurung pun berbagi pengalamannya saat mampu lolos untuk pertama kalinya kebabak fase grup Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia yang juga menjadi kualifikasi Piala Asia 2019 UEA.

 

Karun Gurung selain bermain sepakbola juga adalah pemilik restoran di Thimpu, Bhutan. Menjadibagian dalam kemenangan bersejarah Bhutan dalam laga kualifikasi Piala Dunia zona Asia yang mampu memenangkan dua laga yang dipertandingkan kontra Srilangka (home and away). Pengalaman leg kedua di Thimpu menjadi sesuatu yang tidak bisa dilupakannya karena 25 ribu penonton memadati stadion nasional Bhutan.

 

“Ketika kami tiba di stadion menjelang leg kedua gerbang telah ditutup satu jam sebelum kick-off karena tidak ada ruang yang tersisa di dalam. Kami bisa mendengar orang banyak nyanyian dan di samping 25.000 yang ada distadiom serta jumlah yang sama mengikuti pertandingan tepat di luar. Pada saat itu saya menyadari negara kecil kami sudah siap untuk sepak bola profesional dan bahwa kita harus mengambil keuntungan dari keberhasilan ini untuk menyebarkan olahraga kami di seluruh bangsa untuk orang-orang yang telah mendukung kami sepenuh hati,” ujar Gurung kepada FIFA Weekly.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline