(Komparasi pemain Timnas era Alfred Riedl di Piala AFF 2010 dan kemungkinan line up kontra Arab)
Laga resmi pertama Opa Riedl sebagai arsitek Timnas Indonesia Senior akan terhampar di markas Arab Saudi , di Prince Mohamed bin Fahd Stadium, Damman (05/02) pemuncak klasemen grup C Kualifikasi Piala Asia 2015 di Australia. Tidak ada laga persahabatan jelang laga, tetapi dengan kekuatan poros Arema Cronus, Persebaya Surabaya , Mitra Kukar dan Persib Bandung cukuplah untuk sekedar menyatukan kekuatan tim sehingga apa yang dimau Opa Riedl dapat tersaji nanti.
Kemenangan masih memungkinkan untuk diusahakan apalagi Seri, sekaligus menjadi bekal positif Opa Riedl selanjutnya jelang menggapai target utama yang dibebankan BTN – PSSI yaitu Juara Piala AFF 2014 (harusnya sich dengan skuad dan pelatih terbaik, BTN-PSSI tidak lagi menjadikan Piala AFF sebagai tujuan utama. Tapi karena belum pernah juara termasuk Opa Riedl, maka menjadi Juara Piala AFF adalah tujuan).
Kekalahan dari Arab Saudi tentu coba dihindarkan oleh pelatih berusia 64 tahun tersebut (maklum skuad terbaik sudah dibawanya), dengan status Arab Saudi yang sudah lolos ke Australia sebenarnya ada harapan Timnas mencuri poin di sana. Tapi apa lacur sambutan publik bola nasional sepertinya sudah tersedot ke Timnas U19 yang memang secara permainan menjanjikan, adapun Timnas Senior maupun Timnas U23 tidak terlalu seantusias manakala Timnas U19 bermain. Membuat Timnas Senior berangkat ke Arab Saudi tanpa gairah utamanya dari pendukung sepakbola di negeri ini.
Menarik bagi saya untuk menerka bakal seperti apa Timnas Indonesia saat berhadapan dengan Arab Saudi nanti, debut kedua sebagai pelatih kepala Timnas tentunya akan dimaksimalkan untuk mendapat atensi dari publik bola nasional. Tetapi saya melihat, sebenarnya ini saat yang tepat untuk Opa Riedl membentuk kerangka tim masa depan dengan pemain-pemain berusia emas, sehingga Timnas Indonesia tidak berbicara untuk tahun ini saja tapi untuk beberapa tahun kedepan.
Dengan masuknya nama-nama senior, secara tersirat Opa Riedl ingin bermain aman di Arab Saudi, Seri dan tidak kalah besar menjadi harapan tentunya kala menghadapi anak asuh Juan Ramon Lopez Caro. Berikut saya mencoba menganalisa kecenderungan taktik coach Riedl, Nil Maizar dan Jacksen F Tiago dalam menangani Timnas Indonesia utamanya dalam laga Piala AFF 2010 (saat Riedl masih melatih), Laga awal Timnas di Kualifikasi Piala Asia (Nil Maizar) dan empat laga bersama JFT.
Dari tujuh laga Piala AFF 2010 terlihat poros Hamka, Zulkifli, M Ridwan, Firman Utina, Bustomi serta Gonzales menjadi yang tidak tersentuh. Termasuk Markus Horison, Nasuha, Maman, Okto dan Irfan yang memang tidak dipanggil. Bisa jadi tujuh pemain plus Greg Nwokolo akan mengisi starting line up Timnas kontra Arab Saudi (istilahnya sudah ada chemistry nya gitu loh dengan Opa Riedl).
(Komparasi pemain Timnas era Nil Maizar dan Jacksen F Tiago)
Untuk kasus Nil Maizar, dengan kondisi yang ada praktis hanya dua pemain dari Piala AFF 2010 yang masih bermain yaitu Okto dan Irfan sisanya adalah pemain debutan baru untuk Timnas Indonesia. Sedang coach JFT berhasil membentuk skema dengan pemain-pemain baru dengan poros awal para pemain Persipura untuk melakoni laga di kualifikasi Piala Asia 2015 dan skema 4-3-3 ala pelatih Brazil tersebut.
Jika dikomparasi maka total 28 pemain digunakan JFT untuk melakoni empat laga kualifikasi Piala Asia 2015 (termasuk didalamnya Zulkifli, Beny W, Hamka, M. Roby, M Ridwan, Bustomi, Ponaryo) yang menjadi andalan Riedl di Piala AFF 2010. Sedangkan Riedl hanya menggunakan 20 pemain untuk melakoni tujuh partai Piala AFF 2010.
Bisa jadi opsi striker tunggal Gonzales, dengan sayap Greg dan M Ridwan ditopang Firman, Bustomi dan Raphael Maitimo akan menjadi pilihan utama Opa Riedl untuk membongkar pertahanan Arab Saudi nanti, Opsi dilapangan tetap pola 4-4-2 tetapi dengan variasi 4-4-1-1 atau 4-2-3-1.