Lihat ke Halaman Asli

Achmad Suwefi

TERVERIFIKASI

pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

Paska Kecelakaan di Palang Pintu KA Cibitung, Masih Ada Saja yang Nekad Menerobos...

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Biasanya masyarakat kan ngeyel sudah ada rambu-rambu pun atau bunyi peringatan tetep saja diterobos. Inilah salahnya,” ujar Agus Komarudin, Kepala Humas Daerah Operasi (Daop) I PT. KAI(sumber : Harian Indo Pos)

Paska Kecelakaan antara KA Menoreh jurusan Jakarta – Surabaya dengan Bis PO. Haryanto yang membawa rombongan anak-anak menuju Jakarta serta melibatkan dua motor , memang masih menyisakan cerita tersendiri utamanya dikalangan warga sekitar termasuk ditempat penulis yang berada sekitar 5 km dari tempat kejadian (sayang tidak bisa mereportase langsung karena sedang ada keeperluan).

“Itu mah supir bisnya saja yang ngeyel, sudah tahu kereta mau lewat maju terus,” ungkap tetanggaku

“Itu mas, kalau sudah maju dan kereta lewat dijamin susah bergerak maju atau mau mundur, kan dibelakang dan didepan sudah penuh dengan motor,” terang tetanggaku yang lain

“coba bersabar sedikit tentu tidak akan ada kejadian itu,” timpal yang lain

Bicara celaka atau kecelakaan, semua tentu tidak menginginkannya. Semua ingin lancar, semua ingin cepat tetapi ketika sudah menghadapi keadaan yang menghambat nya maka bisa jadi ada saja yang ngeyel untuk melanggarnya. Hal itu yang juga berlaku di segelintir masyarakat kita ketika melewati perlintasan KA.

‘Penyakit’ ingin buru-buru sampai, malas nunggu pintu terbuka, menjadi alasan untuk membenarkannya , sehingga wajar kejadian kemarin pun terjadi juga.

Kondisi jalan yang tidak terlalu besar dari dari daerah Wanasari menuju Pasar Induk Cibitung jika ingin menuju jalur utama, membuat semua kendaraan harus berhati-hati manakala melewati perlintasan KA Cibitung. Apalagi untuk bis – bis besar terkadang juga ada truk yang membawa pasir serta truk pertamina. Bagi yang tidak paham medan harus berhati-hati bila melewati daerah perlintasan KA Cibitung tersebut, karena kalau sudah terjebak di perlintasan dan sirene berbunyi agak sulit untuk segera bergerak karena banyak motor yang menyemut utamanya ketika jam-jam sibuk berangkat dan pulang kerja.

Iseng selepas menghadiri acara pernikahan di Bekasi, penulis mencoba datang kesana, memperhatikan kondisi perlintasan KA Cibitung. Tetap saja walau baru saja terjadi kejadian kecelakaan kemarin masih saja ada segelintir orang yang berusaha menerobos pintu perlintasan walau sirene dan palang pintu sudah turun. (hanya memang untuk palang pintu dari Pasar Induk menggunakan bamboo jadi manual digerakkan oleh penjaganya).

Jadi inget beberapa tahun lalu, betapa penjaga perlintasan yang juga dibantu oleh warga sekitar begitu tegas sama pengendara motor yang nekad menerobos pintu perlintasan. Sehingga siap-siap saja diceramahi oleh mereka sampai kata-kata pedas pun siap meluncur.

“Pengin mati Boss !” atau “Udah jadi jagoan yach ..” ungkap salah seorang penjaga perlintasan yang sekarang sudah tidak nampak lagi disana.

Jadi memang perlu kiranya sanksi tegas untuk para penerobos palang pintu yang ada diberbagai daerah, toh aturan mainnya sudah tinggal bagaimana implementasinya dilapangan saja. Karena mengharapkan segelintir warga yang terbiasa nekad menerobos perlintasan KA untuk bersabar sepertinya memerlukan waktu.

http://hukum.kompasiana.com/2013/12/16/yang-terlupakan-dari-pelanggaran-menerobos-palang-pintu-kereta-uu-no-22-2009-619644.html

Semoga bermanfaat untuk rekan Kompasiana.


Salam Kompasiana,

Wefi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline