Lihat ke Halaman Asli

Achmad Suwefi

TERVERIFIKASI

pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

Jangan Malu untuk Melihat Vietnam, Timnas U19!

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14079388201846526336

(laga Vietnam kontra Jepang U19 yang berakhir dengan pembantaian 0-7/ sumber : kompasiana)

Penulis bersyukur bisa update menulis dikompasiana utamanya terkait dengan perkembangan Timnas U-17 hingga Timnas U-19 asuhan coach Indra Sjafrie sejak tahun 2012. Hal positif dan negatif terurai dalam perjalanan mereka hingga juara AFF U19 di Sidoarjo dan lolos ke putaran final Piala Asia U-19 dengan menjuarai PPA U19 di Jakarta dan perjalanan menuju ke Myanmar di Oktober mendatang.

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/09/28/timnas-u19-tirulah-perjuangan-malaysia-u16--596595.html

Kalau dulu penulis pernah menulis “Jangan Malu Belajar Dari Malaysia, Timnas U19” yang diganjar headline. Maka terkait pencapaian Evan Dimas dan kawan-kawan di Turnamen HBT 2014 di Brunei dengan dua kekalahan terakhir yang diderita dari Brunei U21 (1-3) dan sore tadi dari Vietnam U19 (1-3) setelah imbang 0-0 dengan Malaysia dipartai perdana.

Maka tidak ada salahnya untuk mengatakan “Jangan Malu Untuk Melihat Vietnam, Timnas U19” sebagai sebuah referensi tambahan untuk melihat kekalahan demi kekalahan sebagai anak tangga untuk bertambah pengalaman dan sukses dikemudian hari.

Vietnam memang kalah dari Timnas U19 di final Piala AFF U-19 dengan adu pinalti (0-0,0-0 dan 6-7) tetapi mereka juga menjadi satu-satunya tim yang mampu mengalahkan Timnas U-19 (2-1) ditahun 2013 dikualifikasi grup Piala AFF U19. Dan kini Nguyen Van Toanh dkk pun kembali menaklukan Timnas U1-19 ditempat netral (3-1), mengikuti jejak Oman U19 dan Myanmar U19.

Usaha mereka untuk kuat dengan mengalami berbagai kekalahan selama ujicoba menjadi gambaran betapa pemain Vietnam U19 masih muda dan mereka pun harus merasakan pahitnya kekalahan dengan menghadapi lawan-lawan yang selevel maupun diatasnya. Graechen puntak ragu untuk melakukan promosi dan degradasi bagi pemain Vietnam U19 serta memberikan menit bermain demi mendapatkan menit bermain.

1407938862750965890

(laga Vietnam kontra Hotspur yang berakhir dengan pembantaian 0-9/ sumber : kompasiana)

“Saya meminta maaf kepada para fans dan ini sangat memalukan dengan hasil hari ini,” ungkap Pelatih Vietnam U19, Guillaume Graechen usai timnya dikalahkan Jepang U19 dengan skor telak 0-7.

Maka Federasi sepakbola Vietnam (VFF) dengan ijin Guillame Graechen pun meng-agendakan Vietnam U19 tampil di Nutifood 2014, dilanjutkan Tur ke Eropa (Inggris, Belgia dan Perancis), kemudian Tur ke Jepang, sebelum kembali ke Vietnam sebagai persiapan ke HBT 2014, dan terakhir mereka akan tampil di Piala AFF U19 di rumah sendiri, Hanoi.

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2014/01/08/jepang-u19-gunduli-vietnam-u19-7-0-as-roma-buka-peluang-juara--626572.html

Dalam perjalanan menuju HBT 2014, Vietnam U19 sudah merasakan pahitnya sebuah kekalahan utamanya saat di Nutifood Cup padahal mereka main di kandang sendiri. Diawali kekalahan telak 0-7 dari Jepang U-19, lalu mereka pun dibantai 0-9 oleh Tottenham Hotspur U-19 saat menjalani Tur Eropa ke Inggris.

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2014/03/21/kekalahan-telak-kembali-dialami-vietnam-u-19-di-bantai-tottenham-hotspur-9-0--643034.html

Berikut catatan beberapa laga yang dilakoni Vietnam U19 di tahun 2014 :

Nutifood Cup : vs Jepang U-19 (0-7)

Nutifood Cup: vs Tottenham Hotspur U19 (2-3)

Nutifood Cup: vs AS Roma U-19 (1-2)

Tur Inggris: vs Arsenal U-19 (3-0)

Tur Inggris: vs Coventry City U-19 (1-1)

Tur Inggris: vs Wimbledon U-19 (2-2)

Tur Inggris: vs Tottenham Hotspur U-19 (0-9)

Tur Belgia: vs JMG Academy (1-3)

Tur Belgia: vs Montverde Academy (4-2)

Tur Perancis: vs Lilie (1-1)

Melihat apa yang dilakukan Vietnam U19 bisa menjadi gambaran utuh tentang bagaimana mensikapi kekalahan untuk menjadi semakin kuat, Timnas U19!

“Di dalam turnamen, kami selalu menampilkan permainan terbaik dengan bermain menyerang untuk meraih kemenangan. Target awal adalah lolos dari fase grup dan akan terus berlanjut. Saya berharap seluruh tim bermain baik untuk mencapai pertandingan final,” ujar Graechen, dilansir VTC News terkait target Vietnam U19 di HBT 2014.

Kalaupun tidak mau coba juga lihat Jepang U-19 yang setelah juara Nutifood 2014 selanjutnya malah kalah dari Myanmar U-19 (0-1) ataupun Myanmar U-19 yang kalah 0-7 dari Rakhine FC sebelum mereka menghadapi Timnas U19 di stadion GBK dan meraih hasil positif (imbang dan menang).

Coach Indra Sjafrie terkenal dengan kemampuan memotivasi dan spiritualnya, tentu itu menjadi nilai lebih. Kini tinggal bagaimana hal itu mampu menjadi energi positif sehingga awan gelap yang kini menaungi Evan Dimas dkk segera berlalu. Walau Turnamen HBT hanya menjadi ajang mencari pengalaman dan tanpa target, tetapi perlu diingat Evan Dimas dkk perlu kemenangan untuk menaikkan moral mereka jelang ke Piala Asia U19 di Myanmar.

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2014/01/09/kekalahan-telak-vietnam-u19-pelajaran-berharga-untuk-timnas-indonesia-u19--626743.html

Jangan malu melihat bagaimana Vietnam U19 bangkit dari kekalahan telak 0-7 dari Jepang saat tampil dirumah sendiri.

Dan sebagai penutup bolehlah kiranya pesan Om Bob Hippy untuk Timnas U19 saya tuliskan (sumber : harian berita kota super ball).

“Bisa saja ajak mereka main ke pantai, sambil lari-lari kecil. Yah hitung-hitung refresing sambil latihan fisik juga,” ujarnya
”Jangan terlalu banyak ditekan, karena usianya labil. Saya mendengar mereka tidak boleh ini itu,” lanjut Bob Hippy yang mantan Komeks PSSI tersebut (24/6/2014).

Salam sepakbola nasional,
Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline