Malam tidak mengenakkan untuk sepakbola Indonesia khususnya bagi BTN-PSSI terkait pencapaian dua timnas di dua turnamen berbeda semalam. Dimulai dari Timnas U-19 yang gagal mengalahkan tuan rumah Brunei di Turnamen HBT dan harus kalah 1-3 dari tim yang juga juara bertahan.
Selanjutnya menyeberang ke lain benua, tepatnya di COTIF L'Alcudia U-20 Tournament di Valencia, Spanyol. Timnas U-21 yang mendadak dibentuk oleh PSSI-BTN dengan berkekuatan 12 pemain Sriwijaya U21, 3 pemain Timnas U19 serta 2 pemain masing-masing dari Persib U-21 dan Brisbane Roar pun gagal total.
Sebagaimana diprediksi, dengan persiapan serba instan dan dadakan dari BTN maka tidak bisa berharap banyak dari Timnas U21 diajang yang telah melahirkan Mauro Iccardi (Inter) dan Isco (Real Madrid). Termasuk semalam walau lawan yang dihadapi secara peringkat FIFA berada jauh dibawah Indonesia, Mauritania U20.
Dan masa persiapan singkat membuat tim yang mendadak timnas U21 pun tak berdaya. Anak asuh Rudi Keltjes pun dibuat bertekuk lutut 0-4 oleh Mauritania U-20. Dalam laga 2×35 menit tersebut pertahanan Timnas U21 yang dikawal Rudolf Yanto Basna lebih banyak diserang oleh para pemain Mauritania U-20.
Pada menit 24 gawang Timnas U21 akhirnya bobol juga. Berawal dari kesalahan bek tim Garuda Muda, El Kory Mohamed Vall melaju sendirian ke depan gawang Indonesia dan lantas menceploskan bola setelah melewati kiper Indonesia, Jupriyanto. Mauritania unggul 0-1. Dua menit berselang, Mauritania menggandakan keunggulan melalui tendangan bebas Hourad Abdellah yang berhasil mengecoh kiper Timnas U21.
Babak kedua situasi pun tidak berubah di mana Mauritania U20 terus menekan pertahanan Timnas U21, hasilnya pada menit 63 Gueye Yusof membuat mereka unggul 3-0. Dan pesta gol Mauritania U20 ditutup oleh Mochtar Sidi tiga menit kemudian sekaligus membawa Mauritania raih kemenangan dilaga perdana COTIF L A'lcudia atas Indonesia dengan skor 4-0.
Tidak bisa berkata banyak selain malam yang tidak mengenakkan untuk sepakbola nasional saat menyaksikan timnas U19 kalah 1-3 dari Brunei dan ditutup dengan kekalahan 'mendadak Timnas U21' dari Mauritania U20. Pemain tetap akan berusaha memberikan yang terbaik untuk Republik dengan kemampuan.
Tinggal menanti BTN-PSSI yang telah diisi orang yang katanya terbaik dan paham sepakbola untuk mampu membuat sebuah konsep dan sistem berjenjang Timnas serta ujicoba internasional yang terukur. Bukan sekedar mengandalkan 'jurus bandung bondowoso' yang serba instan.
Salam sepakbola nasional,
Wefi