(Pemain Vietnam memberikan penghormatan kepada pendukungnya/ sumber :vietnamnationalfootballteamfans)
Fans Vietnam langsung berkerumun di jalan-jalan setelah kemenangan U19 Vietnam, mereka turun dijalan-jalan besar untuk merayakan kemenangan tim U19 atas Myanmar pada laga semifinal Piala AFF U-19 dengan skor meyakinakan 4-1 di Stadion My Donh, Hanoi. Kemenangan Vietnam U-19 seakan menjadi asa tersendiri bagi publik sepakbola Vietnam yang sedang dilanda kehilangan minat terhadap pada Timnas dan kualitas liga Vietnam yang penuh dengan skandal.
Laga final malam ini kontra Jepang (13/09) yang nota bene juga menjadi lawan anak asuh Guillame Graechen di grup C Piala Asia U-19 di Myanmar tentunya akan berlangsung menarik. Selain faktor dukungan publik sepakbola Vietnam ada faktor lain yang memberi motivasi lebih untuk Nguyen Ahn Thung dkk yakni keinginan mereka untuk revans atas kekalahan Vietnam dari Jepang U-19.
Dalam dua laga sebelumnya, anak asuh Graechen harus menelan pil pahit usai dibungkam Jepang dengan skor telak 7-0 di turnamen Nutifood 2014 awal tahun ini. Kemudian pertemuan kedua terjadi di Piala AFF U-19 Preparatory dimana Vietnam kembali kalah dengan skor tipis 2-3. Wajar bila Vietnam U-19 membawa semangat berlipat untuk menaklukkan Jepang dan Juara Piala AFF U-19 dirumah sendiri.
Kedua tim bermain cukup ketat sejak babak pertama dimulai, dukungan puluhan ribu suporter Vietnam menjadi spirit tambahan untuk anak-anak Vietnam U-19 menyerang pertahanan Jepang yang dikoordinir Miura Genta. Tapi hingga babak pertama usai kedudukan masih 0-0.
Babak kedua kesebelasan tidak mengendorkan serangan tetapi belum merubah kedudukan. Jepang akhirnya memecah kebuntuan dimenit ke-75 dan unggul 1-0, Vietnam mencoba membalas tetapi usaha yang dilakukan gagal membongkar pertahanan Jepang. Hingga pertandingan berakhir, Jepang tetap mampu mempertahankan keunggulan 1-0 atas Vietnam sekaligus menjadi juara Piala AFF U-19 Preparatory.
Dalam laga sebelumnya antara Thailand kontra Myanmar yang memperebutkan tempat ketiga. Butuh hingga tambahan waktu babak kedua bagi Thailand untuk mengalahkan Myanmar. Adalah gol dari Patipan Pinsermsootsri (91') yang memastikan kemenangan 1-0 Thailand atas Myanmar, sekaligus membalas kekalahan 1-2 dari Myanmar difase grup A Piala AFF U-19.
Vietnam U-19 Asa Publik Sepakbola Vietnama
Sebagaimana di Indonesia, Timnas U-19 yang diasuh Guillame Graechen pun mampu membuat publik sepakbola di Vietnam menjadi kagum dan berharap Nguyen Anh Thung dkk mampu lolos ke Piala Dunia U-20 di Selandia Baru walau harus berada di grup maut di Myanmar nanti. Lolos ke final Piala AFF U-19 (2013) membuat Timnas U-19 mampu mengobati kekecewaan mereka dengan skandal yang terjadi disepakbola Vietnam, mulai dari pembinaan hingga kontroversi pengaturan pertandingan.
Laga semifinal dan final Piala AFF U-19 Preparatory menjadi saksi bagaimana lebih dari 40.000 penggemar datang untuk mengisi Stadion Nasional My Dinh untuk menyaksikan permainan menghibur dari Timnas U-19, sesuatu yang belum mampu diperlihatkan Timnas U-23 dan Timnas Senior Vietnam.
Vietnam U19, dengan pemain inti dari Hoang Anh Gia Lai-JMG Football Academy, dan telah tinggal dan dilatih selama tujuh tahun terakhir. Mampu menampilkan gaya sepakbola indah dan efisien, yang mencerminkan peningkatan keterampilan teknis mereka. Suporter Vietnam sangat antusias karena mereka menunjukkan mereka telah menunjukkan keterampilan teknis sebagai pemain. Di Vietnam U-19 misalnya, memiliki pemain yang bisa menggiring bola melewati lima atau enam lebih tinggi dan lebih kuat dalam mencetak gol. Juga memiliki pemain yang bisa mencetak gol dari langsung dari tendangan jarak jauh, dan mencetak gol dalam cara yang mirip dengan pemain di Liga Eropa.