Lihat ke Halaman Asli

Achmad Suwefi

TERVERIFIKASI

pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

Di saat Timnas Fokus Finishing, Vietnam Memilih Relaksasi

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tnggal hitungan hari saja (22/11) laga perdana antara Timnas kontra Vietnam di Piala AFF 2014 akan digelar di stadion My Dinh, Hanoi. Timnas asuhan Opa Riedl sudah tiba di Vietnam dan langsung mematangkan beberapa hal kecuali pematangan simulasi taktik yang takut bocor ke pihak lawan. Firman Utina dkk fokus dalam hal pembenahan finishing alias penyelesaian akhir.

Mungkin ini salah satu yang disorot Opa Riedl, terkait kekalahan terakhir 0-2 dari Suriah dalam laga ujicoba jelang keberangkatan ke Vietnam (18/11) dan walau menang 4-0 saat kontra Timor Leste tetapi nada kepuasan keluar dari pelatih asal Austria tersebut. Ini berarti lini depan Timnas Senior harus memaksimalkan waktu tersisa agar makin efektif dan efisien memanfaatkan peluang didepan gawang.

“Seharusnya kami menang tujuh sampai delapan gol. Tapi hanya sampai empat gol yang berhasil diciptakan pemain,” ungkap Riedl paska Timnas menang 4-0 atas Timor Leste.

“Tapi gol itu tidak terjadi. Saya ingin pemain lebih efektif lagi dalam menyerang,” tegas Riedl tentang ‘peer’ Timnas yang harus dikejar.

Selain itu, Opa Riedl juga sudah mempersiapkan beberapa pemain yang akan diberikan tugas menendang bola mati yang totalnya mencapai sepuluh pemain. Dengan tugas mengeksekusi tendangan penjuru alias sepak pojok, tendangan bebas jarak jauh maupun jarak dekat serta juga pengeksekusi pinalti.

Untuk sepak pojok ada empat nama yang diandalkan yakni Zulham Zamrun, Rizki Ripora, M Ridwan dan Firman Utina. Sedang sosok Boaz Solossa diplot sebagai spesialis tendangan jarak dekat langsung ke arah gawang. Bagaimana dengan tendangan bebas jarak jauh ? kalau yang ini menjadi perannya M Ridwan dan Firman Utina.

Kalau Timnas fokus dengan finishing alias penyelesaian akhir, lalu bagaimana dengan Vietnam calon lawan perdana ‘Timnas Garuda’ ? Usut punya usut ternyata Toshiya Miura, pelatih Vietnam asal Jepang menginstruksikan anak asuhnya untuk beralaksasi. Maklum tekanan yang diterima Le Chong Vinh cukup berat dari publik sepakbola Vietnam ditambah lagi kecenderungan publik disana yang masih terbius oleh penampilan Timnas Vietnam U-19 menambah beban bagi para pemain (ini menjadi keuntungan buat Timnas dong?)

Sedang bagi Miura pelatih Vietnam, memilih melakukan laga ekshebisi dilapangan kontra mantan pemain Vietnam. Miura sendiri yang berposisi sebagai gelandang tampil bareng dengan staff pelatih dan pengurus federasi sepakbola Vietnam tampil apik dan membawa timnya menahan imbang mantan legenda dengan skor imbang 3-3.

Selain itu kayaknya kurang afdol nich kalau kita tidak melihat perkembangan tim lainnya. Laos yang dilatih pelatih Inggris, David Booth mengandalkan para pemain U-23 yang baru saja bermain di Asian Games 2014 Incheon serta Filipina yang tetap mengandalkan beberapa pemain naturalisasinya termasuk pemain asal Spanyol, Alvaro Silva.

“Saya yakin tim kuat akan anggap kami sebagai lawan mudah. Itu sah saja. Tapi perlu diingat, kami bukan Laos dua – tiga tahun lalu,” ungkap pelatih asal Inggris tersebut.

“Kenangan terbaik saya adalah saat mengalahkan tuan rumah Vietnam di Hanoi pada Piala AFF 2010. Kami sangat termotivasi mengulangi sukses tersebut,” ungkap pemain Filipina, Christopher Greatwich.(sumber : harian Top Skor)

Salam sepakbola,
Wefi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline