Lihat ke Halaman Asli

Remembered (forget him & her)

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya matahari pagi mengintai dari balik jendela, seakan ingin mengetahui apa yang terjadi di balik gorden hijau ini. Keket  menyibak selimut yang melilit tubuh mungilnya dengan susah payah, kepala begitu berat untuk mengingat apa yang telah terjadi semalam, membuka mata perlahan dan menoleh ke sisi kirinya, Rio masih tengkurap dan menikmati tidurnya, wajahnya terlihat begitu letih karena semalaman menemani keket berputar  mengelilingi kota Jakarta.

Hari ini keket begitu bahagia, tak terpikirkan lagi olehnya bagaimana lelakinya yang dengan cemas mencarinya  semalaman, dan wanita rio yang menangis menunggu kabar dari rio.

Logika  tak berjalan , hanya hati dan cinta yang mereka rasakan saat itu.

Rio terbangun dan memandangi lekat tubuh keket , merengkuhnya seakan ingin melindunginya dari apapun yang ingin mengusiknya, ini yang membuat keket selalu nyaman bersama Rio.

Mereka kembali terhanyut dan tak peduli dering ponsel yang meraung-raung memanggil mereka, tak peduli  sinar matahari yang berhasil menyusup ke ruangan itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline